Memo Orang Dekat Wali Kota Bekasi Bikin Gaduh DPRD

Politikus senior Golkar Kota Bekasi, Abdul Manan, kini menjadi buah bibir di DPRD. Disebut bermain kolusi di lingkungan birokrasi.

Manan, yang merupakan orang dekat sekaligus mentor politik Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, mengeluarkan secarik memo alias surat sakti kepada Kepala Dinas Pendidikan, Rudi Sabarudin.

“Pak Kadis ini daftar nama dari teman-teman Dewan yang akan dimohonkan bisa menjadi TKK sebanyak 9 orang,” tulis Manan, lengkap dengan tanda tangannya. (Baca: Surat Sakti Orang Dekat Wali Kota)

Penyebutan ‘teman-teman Dewan’ membuat Ketua DPRD Kota Bekasi, Tumai, marah. Ia memerintahkan agar Badan Kehormatan DPRD mengusut tuntas kasus ini.

“Ini harus diusut ke BK DPRD karena sudah menyangkut nama lembaga DPRD. Harus ada klarifikasi. Ini sudah pencemaran,” kata Tumai kepada Klik Bekasi, Selasa (2/8/2016).

Belakangan, Manan mengungkapkan, ‘teman Dewan’ yang dimaksud adalah anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi PPP, Sanwani, yang juga koleganya di Forum Kerukunan Umat Beragama.

Sanwani, yang mulanya berkilah, akhirnya mengakui dialah yang meminta Manan menandatangani dan mengirimkan surat ke Rudi. Menurut Sanwani, Manan berteman baik dengan Rudi.

Pengaruh Manan yang kuat di lingkungan birokrasi berimbas kepada nasib Rudi, yang ternyata tidak mengakomodir permintaan Manan. Kabarnya, Rahmat Effendi berang. Rudi pun dipecat tanpa alasan yang jelas.

“Seorang kepala dinas harus responsif, mampu menterjemahkan harapan masyarakat dan mudah berkomunikasi dengan siapa saja,” kata Rahmat Effendi.

Bagaimana dengan Reny?

Menurut Tumai, memo tersebut merupakan indikasi ada kolusi yang tersistematis di lingkungan birokrasi. Apalagi, putri Manan, Reny Hendrawati, merupakan Ketua Badan Kepegawaian Daerah.

“Ini indikasi ada kolusi yang tersistematis. Kalau memang ada unsur pidana, silahkan Kejaksaan Bekasi turut memproses,” kata Tumai.

Manan membantah soal Reny. Ia bahkan mengancam akan memperkarakan Sanwani lewat jalur partai atau kepolisian jika nama anaknya dibawa-bawa.

“Oh nggak ada. Mana ada saya urusan dengan BKD. Nggak ada. Saya dengan Reny tidak pernah berkomunikasi, di rumah juga nggak pernah bicara-bicara. Nggak ada,” kata Manan.

(Baca: TKK Kota Bekasi, Lowongan Kerja Jalur Penguasa)

Kepala Inspektorat Kota Bekasi Cucu Muh Syamsudin saat dimintai tanggapannya tidak bisa berkomentar banyak.

Menurutnya, sampai saat ini, ia belum tahu seperti apa wujud dari surat sakti tersebut. Sehingga ia tidak mau berspekulasi soal langkah apa yang bakal diambil.

“Kami tidak tau suratnya seperti apa jadi kami tidak bisa menyimpulkan,” kata Cucu saat dihubungi.

Meski begitu, pihaknya siap menindaklanjuti kasus tersebut bila mana ada laporan ke mejanya.

“Kalau ada laporan baru kita tindaklanjuti. Kita akan klarifikasi sejauh mana keterkaitan yang bersangkutan,” kata dia. (Ical)

Tinggalkan komentar