Calon Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto nampaknya mulai risih dengan isu-isu korupsi yang dialamatkan kepadanya. Buktinya, ia sampai harus memberikan pernyataan publik di sejumlah media massa yang menegaskan bahwa ia merupakan politisi yang punya komitmen terhadap pemberantasan korupsi.
Dalam peryataanya, ia bahkan menyebut isu korupsi yang disangkutpautkan kepadanya merupakan tuduhan tidak berdasar serta cenderung fitnah. Dan semata-mata hanya gorengan lawan politik untuk memperburuk citranya di mata publik dalam perhelatan Pilkada Kota Bekasi yang tinggal hitungan hari.
Respon atau reaksi Tri Adhianto sejatinya hal yang wajar. Apalagi menjelang putaran akhir masa kampanye, hadirnya Tri ke muka publik untuk menepis sejumlah isu korupsi yang diarahkan kepadanya menjadi sangat penting.
Sebab jika Tri membiarkan begitu isu itu menggelinding, bisa-bisa elektabilitasnya tergerus. Dan dampak paling buruknya membuat mimpinya menjadi Wali Kota Bekasi kandas.
Apalagi sudah bukan rahasia, bahwa isu korupsi amatlah sensitif bagi masyarakat kita. Mayoritas masyarakat hampir menjadikan korupsi sebagai musuh bersama.
Sehingga dalam kontestasi semacam Pilkada, kandidat yang punya rekam jejak tidak bersih dan banyak dikaitkan dengan tindak korupsi amat sulit untuk mendapat dukungan publik.
Kembali kepada Tri Adhianto, responnya terhadap isu korupsi yang ditujukan kepadanya menjadi hal yang wajar.
Meskipun, bagi Tri sendiri merespon isu korupsi nampaknya bukan hal lazim. Sebabnya, selama ini politisi PDIP itu amat cuek dan nyaris tak pernah merespon sejumlah isu korupsi yang di alamatkan kepadanya.
Padahal, selama ini publik amat menanti Tri Adhianto merespon isu korupsi yang mengarah kepadanya. Sebab, isu korupsi bukanlah hal sepele dan bisa disebut tuduhan berat.
Atau memang, ada pertimbangan lain dari seorang Tri mengapa ia jarang sekali mau menanggapi isu korupsi yang menyasarnya.
Mungkin karena ia merasa tidak melakukan tindak korupsi seperti yang dituduhkan atau tuduhan tersebut salah alamat sehingga ia memilih mendiamkan alias tidak merespon. Atau bisa jadi itu bagian strategi komunikasi yang sengaja ia mainkan untuk mengcounter isu negatif yang mengarah padanya.
Kembali lagi ke pertanyaan awal, benarkah kemunculan Tri kali ini merespon serangkaian isu korupsi yang mengarah kepadanya karena ia mulai risih.
Atau memang, isu korupsi benar-benar sudah mengerogoti elektabilitasnya, sehinga ia merasa perlu untuk keluar sarang menepis segala bentuk isu korupsi yang mengarah kepadanya.
Walaupun, Tri merespon atau tidak isu korupsi yang mengarah kepadanya, publik Kota Bekasi tentu sudah cerdas. Mereka akan bisa menilai dengan sendirinya, bersih tidaknya sosok Tri Adhianto.
*Foto: Calon Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat menghadiri deklarasi dukungan dari relawan pendukung.
Kalo dah korup ya korup aja….pecuma mo ngelak juga