Partai Golkar Kota Bekasi nampaknya tengah diliputi kepercayaan diri yang tinggi menyongsong Pilkada Kota Bekasi 2024 mendatang. Ini tidak lepas dari capaian mereka yang cukup mengesankan pada pemilu legislatif (Pileg) 2024 yang baru saja berlalu.
Memang dari sisi jumlah perolehan kursi DPRD Kota Bekasi, raihan partai berlambang pohon beringin tersebut masih sama dengan Pileg 2019 silam yaitu 8 kursi.
Akan tetapi, raihan Golkar pada edisi pemilu kali ini bisa disebut berbeda. Sebab perolehan kursi yang sama didapat dengan kondisi daerah pemilihan (Dapil) yang menyusut dari 6 menjadi 5.
Belum lagi, pada pemilu kali ini Golkar dalam kondisi pincang tanpa kehadiran sosok politisi senior mereka Rahmat Effendi.
Suka tidak suka, Golkar Kota Bekasi dengan Rahmat Effendi bagian yang tak bisa dipisahkan. Posisinya sebagai kepala daerah di Kota Bekasi selama satu dekade lebih, diakui atau tidak banyak memberi keuntungan tersendiri bagi Golkar.
Sehingga tak heran banyak pihak memprediksi Golkar bakal ambruk pada Pileg 2024. Tapi fakta berkata lain, prediksi tersebut bisa dipatahkan dengan capaian mereka pada Pileg 2024 ini.
Memang banyak faktor yang membuat Golkar mampu mempertahankan kursi mereka. Salah satunya pemilihan atau penempatan calon legislatif (caleg) yang dianggap tepat.
Banyaknya caleg pendulang suara atau petarung punya andil besar dalam capaian Golkar di Pileg 2024 kali ini.
Capaian ini pula yang membuat kepercayaan diri Golkar meningkat, terutama dalam diri para kader. Hingga tak heran, ada figur yang secara terang-terangan menunjukan niatnya untuk maju sebagai kandidat atau calon wali kota dari Golkar.
Sebutlah Faisal, anggota DPRD Kota Bekasi tersebut, yang baru saja terpilih untuk kali kedua dalam Pileg 2024 secara terbuka memperlihatkan ambisi politiknya untuk bisa maju sebagai kandidat Wali Kota Bekasi.
Kepada redaksi klikbekasi.co iya mengatakan, niatnya maju semata-mata karena ingin membenahi Kota Bekasi.
“Insya Allah saya akan maju. Saya ingin membenahi Kota Bekasi,” kata dia.
Faisal mengaku tidak ambil pusing soal persaingan di internal partai dalam memperebutkan rekomendasi Pilkada. Ia menyerahkan segala keputusan terkait Pilkada kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
“Kita serahkan kepada DPP semua keputusan terkait Pilkada. Untuk saat ini kita mengalir saja,” kata dia.
Langkah politik Faisal bisa dibilang berani atau bisa juga disebut nekat. Sebab sejauh ini, ada nama Ketua DPD Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari yang saat ini masih mengantongi mandat DPP Partai Golkar sebagai calon Wali Kota Bekasi.
Ade Puspitasari sendiri memang sudah sejak lama digadang menjadi pengganti Rahmat Effendi yang tak lain merupakan ayah kandungnya.
Bekal Ade maju Pilkada juga lumayan. Selain dianggap wewarisi jejaring politik sang ayah, ia juga cukup teruji. Buktinya, ia bisa kembali terpilih untuk kali kedua sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat daerah pemilihan Kota Bekasi-Kota Depok.
Raihan suaranya juga lumayan. Khusus di Kota Bekasi ia bisa mendulang perolehan suara mencapai kurang lebih 68 ribu pada Pileg 2024 kali ini.
Lalu bagaimana tanggapan Ade Puspitasari?
Menurutnya tidak masalah jika ada kader Golkar Kota Bekasi punya niat atau keinginan maju Pilkada Kota Bekasi.
“Gak apa-apa sekadar calon semua berhak,” kata dia, singkat.
Sementara itu, saat ditanya perihal pencalonannya, pihaknya menyebut saat ini sedang fokus terhadap perolehan kursi Partai Golkar.
“Kalau untuk rekomendasi DPP soal Pilkada masih berlaku. Tapi untuk Pilkada sendiri saat ini saya masih sibuk mengurus perolehan kursi Golkar di pemilu,” kata dia.
Selain Faisal yang sudah secara terbuka memperlihatkan keinginannya maju di Pilkada serta Ade Puspitasari yang saat ini masih mengantongi mandat DPP, sudah ada beberapa nama yang dikabarkan berpotensi maju pada Pilkada nanti.
Ada nama Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Kota Bekasi, Aan Suhanda. Sosoknya banyak disebut bakal maju Pilkada Kota Bekasi dari Golkar.
Namanya cukup familiar di komunitas orang Bekasi asli mengingat Aan merupakan putra daerah asli.
Begitu juga di kalangan Aparatur Sipil Negera (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi. Sebab ia tercatat pernah menjadi birokrat dengan karir tertinggi sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi.
Selain itu, ada nama Direktur Rumah Sakit Umum Casbullah Abudl Madjid (RSUD CAM), Kusnanto Saidi.
Namanya saat ini banyak disebut-sebut bakal menjadi salah satu kandidat dari Golkar pada Pilkada nanti.
Modal Kusnanto juga cukup mentereng, terutama di kalangan ASN. Sebagai direktur rumah sakit milik Pemkot Bekasi, ia cukup populer.
Sama dengan Aan Suhanda, ia juga merupakan putra asli Bekasi. Lahir dari latar belakang keluarga terpandang dan memiliki banyak kerabat, Kusnanto merupakan figur potensial.
Menurut Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Aritha Tarigan mengatakan, sah saja jika ada kader Golkar berkeinginan berkontestasi pada Pilkada.
Hanya saja, ia mengingatkan bahwa saat ini Ade Puspitasari merupakan calon yang diberikan mandat DPP Golkar. Dan hingga saat ini keputusan tersebut masih berlaku.
“Sah-sah saja kalau ada yang berkeinginan untuk maju, karena semua kader punya hak yang sama. Namun hingga saat ini yang direkomendasikan DPP masih Teh Ade dan keputusan tersebut belum berubah,” kata dia.
Namun demikian, Golkar sendiri masih akan membuka penjaringan untuk calon kepala daerah dalam waktu dekat. Penjaringan akan dilakukan secara terbuka baik untuk internal maupun eksternal.
“Dalam surat DPP selain menunjuk Teh Ade sebagai calon kepala daerah, kami juga diperintah untuk tetap melaksanakan penjaringan terbuka. Semua bisa ikut penjaringan baik internal maupun eksternal,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.
*Foto: Ilustrasi