Cerita Terbongkarnya Penipuan Berkedok Investasi CV Berkah Mandiri Sejahtera

Penipuan berkedok investasi dilakukan oleh koperasi serba usaha CV Berkah Mandiri Sejahtera, yang beralamat di Perumahan Mutiara 2, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Belasan miliar rupiah yang disetor anggotanya menguap begitu saja tanpa hasil. Bagaimana ceritanya?

Rabu (14/10/2015) pagi, ratusan orang mendatangi Kantor Polresta Bekasi di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Mereka datang dari sejumlah daerah: Bekasi, Jakarta hingga Depok. Wajah mereka nampak geram.

“Kami datang ke sini untuk menanyakan kejelasan pengusutan kasus penipuan berkedok investasi?,” kata Ari, warga Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ari kemudian menjelaskan. Ia dan ratusan orang tersebut merupakan anggota CV Berkah Mandiri Sejahtera. Masing-masing dari mereka telah mengeluarkan uang ‘investasi’ minimal sejumlah Rp 5,5 juta. Total anggota koperasi tersebut, kata Ari, mencapai 2.000 orang.

Dengan uang Rp 5,5 juta, mereka dijanjikan akan mendapatkan 700 liter minyak goreng merek tropical selama 7 bulan secara berangsur. Setiap bulan, anggota dijanjikan akan dikirim 100 liter minyak kemasan.

“Paketnya beragam. Minimal, paketnya 7 bulan dengan nilai investasi Rp 5,5 juta. Anggotanya semua ada 2.000-an. Ada sekitar Rp 11 miliar uang dari anggota yang berada di koperasi,” kata Ari.

Ari merasa tergiur karena harga minyak tropical di pasaran cukup mahal. Di minimarket saja, 1 liter minyak tropical harganya sekitar Rp 15.000. Jika Rp 15.000 dikalikan 700 liter, maka nilai uangnya adalah Rp 10.500.000 (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah). Koperasi juga menjanjikan bonus lain-lain, misalnya dalam bulan kedua hingga ketujuh mereka mendapatkan 5 liter minyak setiap bulan.

“Kami dijanjikan keuntungan 100 persen selama tujuh bulan. Jadi, dengan Rp 5,5 juta, kami akan mendapatkan pendapatan kotor Rp 10,5 juta dalam tujuh bulan. Pendapatan bersihnya berarti Rp 5,5 juta. Itu belum bonusnya. Ini menggiurkan sekali,” kata Ari.

Menurut Ari, selama tiga bulan berturut-turut, pengiriman minyak ke rumahnya berjalan lancar. Minyak tersebut langsung ia jual lagi ke orang lain. Namun, masuk bulan keempat, minyak tidak datang. Begitu pun pada bulan-bulan berikutnya.

“Kami mulai sadar bahwa kami ditipu. Kantor koperasi sudah kami datangi, tapi pengelolanya sudah tidak ada,” kata Ari.

Para anggota koperasi pun bersepakat untuk melaporkan kasus itu ke Polresta Bekasi dengan laporan No. LP/948/K/X/2015/SPKT/Resta Bekasi, beberapa waktu lalu.

“Kami dengar enam pelaku tersebut dilepaskan oleh polisi. Untuk itu kami datang ke sini untuk mencari tahu kebenarannya,” kata Armiah, anggota koperasi.

Tiga Pelaku Ditangkap

Melihat warga begitu ramai, perwakilan pihak kepolisian, Perwira Pengendali dan Pengawas (Pawasdal) Polresta Bekasi, Komisaris Ucok Harahap langsung berinisiatif mengajak masuk mereka. Warga pun diajak masuk untuk melihat dengan kepalanya sendiri.‬

‪”Ada tiga orang yang masuk ke dalam untuk melihat para tersangka di dalam sel dan mereka lihat sendiri dan memang ada di sana. Setelah mereka melihat langsung, akhirnya mereka tenang lagi,” ungkapnya kepada wartawan.‬

Mereka antara lain Agus Sebastian selaku ketua koperasi, Anto selaku bendahara, Dwi Hartoto selaku sekretaris. Kemudian Sobarudin, Alamsyah dan Yoto selaku bagian gudang.

“Satu orang yang belum ketangkap ialah Agus Utama selaku pembina,” kata polisi. (Wew/Res)

Tinggalkan komentar