Seorang bocah berusia enam tahun bernama Afianti Rosita sempat ‘hilang misterius’ dan tidak bisa pulang. Beruntung, ia bertemu dengan anggota polisi pada Senin (1/2/2016) dinihari sekira pukul 01.00 WIB.
Kanit Binmas Polsek Bekasi Selatan AKP Erna Ruswing menceritakan, petugas saat itu sedang berpatroli dan menemukan Rosita sendirian di pinggiran jalan di daerah Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
“Karena sudah larut malam, Rosita akhirnya diinapkan di Mapolsek Bekasi Selatan agar bisa beristirahat. Pencarian rumahnya dilakukan pagi harinya,” kata Erna.
Menurut Erna, di kantor polisi, Rosita bercerita bahwa kedua orangtuanya bekerja sebagai pemulung. Pada Minggu (31/1/2016) sore, Rosita diajak memulung oleh ibunya yang bernama Nia.
“Dia bercerita, Minggu sore, ibunya mengajak memulung ke perumahan dan kampung-kampung. Di tengah jalan, ia berpisah dengan ibunya,” kata Erna.
Saat berpisah dengan ibunya itulah, Rosita mengaku dibawa oleh dua orang yang tidak dikenalnya. Mereka laki-laki dan perempuan. Tetapi, pada tengah malam, Rosita ‘dibuang’ di jalan seorang diri hingga akhirnya ditemukan polisi.
“Rosita mengatakan bersekolah di Ibtidaiyah Anawiyah Bekasi Selatan, kelas 1. Kami bergegas ke sekolah tersebut,” kata Erna.
Ketika didatangi, pihak sekolah membenarkan jika Rosita belajar di sana. Rosita tercatat tinggal di Jalan Raya Nakula C158 Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
“Kami kemudian datang ke alamat tersebut. Rosita akhirnya bertemu dengan kedua orangtuanya, yaitu Bapak Rosyid dan Ibu Nia,” kata Erna.
Masih misterius
Erna mengatakan, saat ditemukan, Rosita mengenakan baju berwarna merah. Padahal, menurut keterangan ibunya, Rosita mengenakan baju dekil saat memulung.
Dari keterangan Rosita, baju merah tersebut dibelikan oleh dua orang misterius yang membawanya itu.
“Jadi, dua orang tidak dikenal itu memberikan baju bagus kepada Rosita. Siapakah mereka, masih misterius,” kata Erna.
Dikatakan Erna, Rosita merupakan anak asuh Rosyid dan Nia. Rosita ikut dengan mereka sejak usia satu tahun. Rosita memiliki dua kakak tiri, yang merupakan anak kandung Rosyid dan Nia.
“Kami segera membawa Rosita ke rumah sakit untuk divisum agar diketahui ada bekas kekerasan atau tidak. Kami terus mengawal kasus ini,” jelas Erna.
Atas insiden tersebut, Erna mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menjaga anak-anaknya. “Orangtua tetap harus melakukan langkah-langkah antisipasi,” kata Erna. (Res/Flx)