Dokter Jabat Parlindungan Napitupulu (65) kini menjadi buronan polisi setelah tempat praktiknya, Bekasi Medical Centre, digrebek polisi, belum lama ni.
Klinik di Jalan Juanda Nomor 193-195, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, itu usut punya usut digunakan sebagai tempat praktik aborsi terselubung.
Terlepas dari kasus yang menjeratnya sebagai tersangka, Jabat adalah dokter yang terbilang senior di Kota Bekasi. Banyak orang tidak asing mendengar namanya.
Ane Matahari, seniman yang konsen mendampingi anak jalanan di Bekasi, menyebut dokter Jabat sebagai seorang yang ramah kepada pasien.
“Kalau ada anak-anak jalanan sakit, saya sering membawanya ke dokter Jabat. Dan mungkin karena cocok, mereka cepat sembuh,” kata Ane.
Yan Rasyad, salah satu tokoh Bekasi, juga mengakui keahlian Jabat. Menurutnya, suatu ketika, seorang temannya pernah mengalami luka bakar dan dibawa ke Jabat.
“Saya lihat, dia santai mengatasinya. Orangnya (pasien) sembuh,” katanya.
Nurhayati (40), salah seorang pasien saat ditemui di klinik Jabat pascapenggrebekan itu, mengaku kaget. “Orangnya baik kok. Obatnya terkenal manjur,” katanya.
Pihak keluarga membantah tuduhan Jabat terlibat dalam jaringan aborsi ilegal di Kota Bekasi.
“Setahu saya, Dokter Jabat sudah jarang ke Klinik Medical Center Bekasi, dia lebih sering ke luar kota untuk berobat karena usianya yang sudah tua,” katanya, Jumat (29/4/2016).
“Yang saya tahu, beberapa tahun terakhir ini Klinik Medical Center Bekasi sudah dikelola oleh Dokter Aldo bersama rekannya seorang perawat bernama Bimarta,” katanya.
Dikatakan Evender, Dokter Jabat yang kini berstatus sebagai buronan polisi dikenal keluarga sebagai mahasiswa jurusan Kedokteran Universitas Indonesia terbaik.
“Dokter Jabat itu terbaik ke empat di lulusannya UI,” katanya.
Selain itu, tersangka juga diketahui keluarga kerap aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan berskala nasional dan internasional.
“Paman saya suka bakti sosial dengan Yayasan Hijau Putih ke sejumlah daerah seperti Aceh, Yogyakarta, padang, Negara Irak dan lainnya,” ujarnya.
Di samping cerita tentang kebaikannya, tersebar pula cerita-cerita miring tentangnya–tidak hanya soal aborsi dan kliniknya yang dituding abal-abal.
“Dia beberapa kali bermasalah soal perbuatan asusila,” kata seorang sumber kami, yang merupakan teman Dokter Jabat. “Pernah juga dipenjara karena judi, sekitar tahun 2008” jelasnya.
Dokter Jabat memang kontroversial. (Res/Ical)