Polresta Bekasi Kabupaten membentuk Tim Antiteror untuk mengamankan wilayah setempat, menyusul adanya aksi teror peledakan bom dan penembakan yang terjadi di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1/2016) lalu.
Kapolresta Bekasi Kombes Pol M Awal Chariruddin mengatakan, Tim Antiteror terdiri dari 20 anggota. Mereka ditarik dari berbagai satua kepolisian setempat seperti Reskrim, Satlantas dan Shabara.
“Mulai hari ini, Tim Antiteror sudah terbentuk. Mereka adalah tim khusus dari berbagai kesatuan yang bertugas mengamankan masyarakat dari aksi terorisme,” kata Awal di Mapolresta Bekasi, Senin (25/1/2016) petang.
Menurut Awal, dalam menjalankan tugasnya, Tim Antiteror berada langsung di bawah kendalinya. Mereka juga melengkapi diri dengan senjata api laras panjang guna melumpuhkan teroris apabila terjadi perlawanan.
“Tim Antiteror punya perlengkapan senjata yang memadai. Mereka terlatih dalam segi pertahanan dan perlawanan, apabila teroris menggunakan senjata api,” jelasnya.
Awal mengatakan, sejak aksi teror menimpa Jakarta Pusat, ia telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan langkah-langkah antisipasi. Salah satunya yang sedang gencar dilakukan ialah mendata penghuni rumah-rumah kontrakan.
Sekadar diketahui, Tim Detasement Khusus 88 Antiteror Mabes Polri meringkus sejumlah terduga teroris di wilayah sekitar DKI Jakarta. Mereka yang ditangkap terindikasi kuat merupakan bagian dari jaringan Islam State atau ISIS. (Res)