Dua pelajar SMP, laki-laki dan perempuan, digrebek warga saat asyik bersetubuh di rumah kosong di Perumahan Griya Pratama, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, belum lama ini.
J (15) dan D (14), sejoli itu, dalam kondisi telanjang saat digrebek oleh warga. Keduanya kemudian diarak warga ke rumah ketua Rt setempat.
“Awalnya mau dikeroyok, karena warga geram. Akhirnya cuma dibawa saja ke rumah ketua Rt,” kata Dwi (40), saksi mata, Rabu (18/5/2016).
Kejadian itu bermula ketika J dan D memarkirkan sepeda motornya di depan rumah kosong itu, Senin (16/5/2016) siang sekira pukul 14.00–atau jam pulang sekolah.
D, si perempuan, mengenakan seragam salah satu SMP negeri di Kabupaten Bekasi. Sedangkan J, si lelaki, mengenakan pakaian bebas.
“Yang perempuan turun dulu. Kemudian yang laki-laki menyusul. Saya biarkan mereka masuk dulu,” cerita Dwi.
Setelah 15 menit, Dwi kemudian mengintip dari celah rumah itu. Dwi kaget bukan kepalang: sejoli itu sedang bersetubuh di lantai.
Dwi pun segera memanggil warga lainnya. Mereka bersepakat menggrebek. “Warga sempat emosi karena yang laki-laki mengaku keluarga aparat,” kata Dwi.
Di rumah ketua RT, J dan D diinterogasi. Orangtua D ditelepon agar datang. “Yang perempuan dijemput bapaknya. Katanya mau divisum di rumah sakit,” katanya.
Warga lain, Aji (38) mengatakan, rumah kosong yang dijadikan tempat mesum itu merupakan rumah yang sudah dibeli pemerintah, karena akan digunakan untuk jalan tol.
Di rumah itu, warga pun sempat menemukan J datang dengan perempuan lainnya.
“Sama, yang perempuan pakai seragam sekolah. Parkir di situ tapi perempuannya bukan itu. Nah sekarang datang lagi, kena,” ujar dia.
Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Bekasi Endang Longla belum dapat berbicara banyak tentang kasus tersebut. Dia hanya memastikan kasus ini masih ditangani kepolisian.
“Ini menyangkut korban anak di bawah umur. Biarkan ditangani kepolisian,” kata Endang. (Rizal)