Warga Kampung Gandu, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, ramai-ramai bergadang dan menggencarkan ronda untuk beberapa waktu ke depan.
Warga mewaspadai datangnya sosok perempuan misterius yang meneror bayi di lingkungan mereka.
Sosok gaib itu, yang digambarkan berambut panjang, bergigi taring, bermata merah menyeramkan dan berpakaian serba putih, dipercayai warga sebagai manusia yang sedang menjalani ritual untuk tujuan tertentu.
“Untuk itu, dia memangsa bayi yang baru lahir, kemudian ditumbalkan,” kata Nara (50), Kampung Gandu Rt 06 Rw 01, yang cucunya diteror hantu perempuan itu.
Di rumah Nara, di mana bayi tersebut berada, warga terus berjaga-jaga sembari tetap waspada. Sejumlah ibu-ibu terlihat ada di kamar si bayi, anak Edi.
Di luar rumah, sejumlah warga laki-laki ramai-ramai bergadang. Sebagian lagi berkeliling kampung untuk mencari hantu yang meresahkan itu.
Udin (35), warga setempat, mengaku resah dengan munculnya hantu pemburu bayi. Ia dan para bapak-bapak sekitar ingin menyudahi teror itu.
“Kami terus berjaga dan meronda sejak beberapa hari ini,” kata Udin.
Diceritakan sebelumnya, Jumat malam, 22 Juli 2016, sekira pukul 19.30, istri Nara, Surni (45), pergi ke sumur di pinggir rumahnya untuk cebok, usai membuang air di jamban.
Dari sumur, Surni melihat ada sosok perempuan berambut panjang mengenakan pakaian putih serupa mukena. (Baca Sebelumnya: Warga Sukatani Heboh Hantu Perempuan Pemburu Bayi)
Perempuan itu, dari luar, sedang mengintip ke dalam rumah melalui jendela seperti memburu sesuatu. Belakangan, diketahui, ia sedang mengintip si bayi.
“Saya tegur, siapa itu? Dia diam saja tidak ngomong,” kata Surni, Selasa (26/7/2016).
Karena kesal, Surni pun menyambar mainan bayi yang tergeletak di dekat sumur, lalu melemparkannya ke perempuan itu.
“Saya lempar mainan bocah, dia langsung mau nyerang saya. Saya lawan, saya lemparin terus mainan bayi. Dia terbang ke atas,” cerita Surni.
Sekadar diketahui, di banyak daerah, mitos hantu pemburu bayi memang ada. Namanya berbeda-beda.
Di tanah Minangkabau, misalnya, ada Palasik: hantu pemangsa bayi, yang sebenarnya adalah manusia biasa namun dipercaya menjadi hantu.