Banjir di Pondok Gede Permai Hancurkan Enam Rumah

Sedikitnya enam unit rumah di Perumahan Pondokgede Permai, Kelurahan Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, hancur diterjang luapan Kali Bekasi dalam musibah banjir yang terjadi Kamis (21/4/2016).

“Bangunan ini milik pribadi yang sengaja dibangun secara cluster namun belum ada unit yang ditempati oleh warga dan dibiarkan kosong,” kata Ketua RW 08 Perumahan PGP, Suyono di Bekasi, Minggu.

Bangunan tersebut nampak hancur pada sejumlah bagian dindingnya dan dibiarkan rusak oleh pemiliknya.

Tembok perumahan yang dibangun sejajar dengan tanggul Kali Bekasi itu roboh dan menjadi celah masuknya air Kali Bekasi saat terjadi luapan.

“Air dari sela dinding yang hancur itu masuk ke perumahan PGP yang ada di sebelahnya. Airnya deras,” katanya.

Menurut dia, bangunan tersebut diketahui milik warga keturunan Arab Saudi yang berada berdampingan dengan Perumahan Pondokgede Permai.

Rembesan air dari sela dinding itu membuat genangan banjir setinggi sekitar 4 meter di sejumlah rumah yang berdekatan.

“Ada enam bangunan, tapi belum ada yang diisi sampai kondisinya seperti ini. Rumah ini sebetulnya bukan kawasan kami, tapi ada di wilayah RW 10,” kata Suyono.

Banjir di kawasan itu diperparah dengan situasi tanggul yang lambat diselesaikan pengerjaannya oleh pemerintah setempat sepanjang 700 meter.

“Karena saat air kiriman sampai di Kali Bekasi air luber dari tanggul itu,” katanya.

Namun demikian, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah melakukan langkah antisipasi dengan menambal kebocoran tanggul menggunakan kawat beronjong.

Aktivitas Lumpuh

Aktivitas sejumlah sekolah di Jatiasih lumpuh dan terpaksa diliburkan. Antara lain SDN Jatirasa V, SDN Jatirasa IV, SDN Jatimekar IX, SMAN 6 dan SMP Al Fajar.

“Aktivitas belajar mengajar lumpuh total. Ribuan murid dan puluhan guru kita liburkan dulu sampai situasi normal,” kata Kadisdik Kota Bekasi Rudi Sabarudin.

Pihaknya mencatat, jumlah siswa yang diliburkan itu berjumlah lebih dari 1.000 siswa, dengan estimasi per sekolah berjumlah 400 siswa.

“Sekolah paling parah terendam banjir adalah SDN Jatirasa V di Kompleks Perumahan Pondokgede Permai, Jatiasih, yang terendam air dengan ketinggian empat meter,” katanya.

Pantauan kami di lapangan, aktivitas perdagangan dan jasa di sana juga lumpuh total. Sejumlah pedagang mengaku mengalami kerugian besar.

“Kerugian saya taksir sampai puluhan juta rupiah, karena barang-barang berharga hanyut terbawa air,” kata Tasniah (45), pedagang ponsel dan pulsa. (Ant/Rizal)

Tinggalkan komentar