Penculikan dan perampokan yang menimpa warga Perumahan Kemang Pratama bernama Agustinus Edowail (26) pada Kamis (11/2/2016) malam sekira pukul 22.00 WIB, menunjukkan sejumlah fakta mengejutkan.
Cara ‘kerja’ komplotan perampok yang diketahui berjumlah delapan orang itu bisa dibilang ‘di luar dugaan’, jika dibandingkan dengan kasus-kasus perampokan lain yang kerap terjadi di Kota Bekasi.
Maka, tidak heran, jika sejumlah warga yang kami wawancarai menyebut perampokan ini sangat menyeramkan. (Baca beritanya: Warga Kemang Pratama Diculik, Dirampok dan Dibuang di Tol)
1. Perampokan di dekat kantor polisi
Agustinus merupakan warga Jalan Kemang Pratama Raya BloK BE Nomor 5 Rt 001 Rw 002, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Pada pukul 22.00, menggunakan mobil Toyota Yaris warna silver bernomor B 1552 FFM, korban menuju ATM BCA di Jalan Kemang Pratama Raya–yang letaknya tidak jauh dari Kantor Polsek Bekasi Timur dan rumahnya.
Di sekitar kantor polisi itulah, Agustinus didatangi empat orang pelaku dan diculik.
2. Pelaku mengaku polisi narkoba
Empat pelaku menghampiri Agustinus yang baru saja mengecek saldo di ATM BCA. Agustinus membuka pintu mobil. Niat ingin masuk, dua pelaku menahan pintu mobil Agustinus.
Dengan gaya meyakinkan, pelaku mengaku dari Polda Metro Jaya yang bertugas menangkap pengedar narkoba.
Salah satu pelaku mengatakan kepada Agustinus, ‘Diam kamu. Saya dari Polda . Kamu sudah saya incar lama.’ Agustinus kemudian dipukul.
Agustinus, kemungkinan karena takut, menurut saja ketika pelaku memaksanya masuk dan duduk di bangku belakang mobilnya. Kemudi mobil itu pun diambil alih pelaku.
Termasuk Agustinus, penumpang berarti ada lima: dua pelaku di bangku depan, dua pelaku di bangku belakang memepet Agustinus.
3. Pelaku menggunakan dua mobil
Oleh pelaku, mobil Agustinus dibawa ke Jalan Ahmad Yani, tepatnya di belakang GOR Bekasi. Di sana, pelaku sempat mengatakan meminta uang Rp 50 juta. Agustinus hanya menyanggupi Rp 5 juta.
Belum kelar ‘tawar-menawar’, datang dua mobil, yaitu Avanza warna merah dan Ford Escape. Empat pelaku lain turun dan menghampiri mobil Agustinus.
Pelaku meminta STNK, namun Agustinus mengatakan STNK sedang diurus. Pelaku kemudian merampas dompet Agustinus dan menanyakan, ‘ada duitnya?’.
Agustinus lalu menjawab, ‘hanya Rp 3 juta. Ambil saja. Tapi tolong saya dilepaskan.’
Mendengar jawaban korban, pelaku naik pitam. Ia menodongkan senjata api revolver dan mengarahkan moncongnya ke lutut korban. ‘Kamu jangan ngatur. Mau saya bolongin (lututnya)?’ gertak pelaku.
Mobil kemudian bergerak ke ATM BCA di Jalan Ahmad Yani. Pelaku mengambil uang korban. Ponsel Iphone korban juga dirampas.
4. Meneror dan meminta tebusan mobil
Setelah uang diambil, mobil kembali bergerak. Kali ini menuju gerbang Tol Bekasi Barat, tepatnya di samping Bekasi Square. Mobil masuk ke Jalan Tol Jakarta Cikampek arah Jakarta.
Di tengah jalan, korban diturunkan pada Jumat (12/2/2016) sekira pukul 01.30. Sebelum menurunkan Agustinus, pelaku sempat mengatakan meminta Rp 25 sebagai uang tebusan mobil.
Dengan berbekal Iphone Agustinus, pelaku meneror. Pelaku mengatakan akan menghubungi orang dekat Agustinus dan menunjukkan di mana mobil itu berada asalkan syaratnya dipenuhi.
5. Terjadi dalam waktu yang sangat lama
Perampokan-perampokan sebelumnya, pelaku biasanya memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Mereka beraksi dalam waktu yang sangat cepat. Tapi, dalam perampokan ini, tidak demikian.
Apabila Agustinus diturunkan di jalan tol pada pukul 1.30, berarti perampok menjalankan aksinya sekira 3,5 jam–terhitung dari pukul 22.00. Aksi yang sangat lama.
Pukul 04.00, Agustinus datang ke Mapolsek Bekasi Timur dan menceritakan apa yang telah dialaminya.
(Tim)