APBD 2016 Banyak Abaikan Aspirasi Masyarakat di Tingkat Bawah

Anggota DPRD Kota Bekasi, Wasimin mengkritik APBD 2016 yang saat ini tengah dalam pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bekasi.

Menurutnya, APBD 2016 kurang akomodatif terhadap aspirasi masyarakat Kota Bekasi terutama di tingkatan bawah.

Ia mencontohkan, banyak aspirasi warga di Daerah Pemilihannya (Dapil) yang disampaikan melalui mekanisme reses anggota dewan nyata-nyata tidak tercantum dalam draf rancangan APBD 2016.

“Banyak aspirasi warga yang disampaikan kepada saya saat reses justru hilang, tidak muncul di buku rancangan APBD 2016. Jelas sebagai wakil rakyat saya kecewa,” keluh Wasimin, Senin (23/11).

Dijelaskan olehnya, semestinya Pemkot Bekasi tidak asal dalam mencoret usulan masyarakat yang di bawa melalui reses. Apalagi reses menjadi salah satu mekanisme yang sah secara aturan bagi masyarakat menyampaikan usulan program dalam APBD selain dari pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

“Warga punya hak mengusulkan aspirasi dan Pemkot Bekasi wajib menindaklanjutinya. Apalagi aspirasi yang disampaikan melalui mekanisme yang legal seperti reses,” kata dia.

Baginya, hilangnya aspirasi warga menjadi kekecewaan tersendiri. Sebab hal itu berpengaruh terhadap citra dirinya selaku anggota dewan di mata masyarakat dan pemilih.

“Saya ini maju jadi anggota dewan itu karena dipilih rakyat. Tentunya saya punya tanggungjawab kepada mereka. Kalau kemudian aspirasi mereka tidak bisa terakomodir bagaimana saya menjelaskan kepada mereka,” tandansya.

Sedikit informasi APBD Kota Bekasi tahun 2016 yang saat ini tengah dibahas oleh DPRD Kota Bekasi nilainya mencapai Rp4 triliun lebih.(Ical)

Tinggalkan komentar