Warga Kampung Gandu, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, dalam beberapa hari ini mendadak rutin menggelar ronda malam hari.
Bukan karena banyak maling atau begal motor. Tapi, kata warga sekitar, karena ada hantu perempuan yang memburu bayi.
Cerita ini bermula ketika Surni (45), warga Kampung Gandu Rt 06 Rw 01, melihat langsung dengan mata kepala sendiri hantu perempuan itu.
Jumat malam, 22 Juli 2016, sekira pukul 19.30, Surni pergi ke sumur di pinggir rumahnya untuk cebok, usai membuang air di jamban.
Dari sumur, Surni melihat ada sosok perempuan berambut panjang mengenakan pakaian serba putih serupa mukena. Perempuan itu, dari luar, sedang mengintip ke dalam rumah melalui jendela seperti memburu sesuatu.
“Saya tegur, siapa itu? Dia diam saja tidak ngomong,” kata Surni, Selasa (26/7/2016).
Karena kesal, Surni pun menyambar mainan bayi yang tergeletak di dekat sumur, lalu melemparkannya ke perempuan itu.
“Saya lempar mainan bocah, dia langsung mau nyerang saya. Saya lawan, saya lemparin terus mainan bayi. Dia terbang ke atas,” cerita Surni.
Menurut Surni, mata perempuan itu merah dan menyeramkan. Giginya pun bertaring.
Nara (50), suami Surni, menduga perempuan itu sedang mengintip cucunya yang baru berumur 10 hari. Dia mempercayai, perempuan itu merupakan manusia yang sedang menjalani laku spiritual.
“Warga lain juga pernah melihat sosok perempuan itu di kampung ini. Dia sepertinya memburu bayi yang baru lahir,” kata Nara.
“Saya percaya dia manusia biasa, namun sedang menjalani ritual untuk tujuan tertentu.”
Sekadar diketahui, di banyak daerah, mitos hantu pemburu bayi memang ada. Namanya berbeda-beda.
Di tanah Minangkabau, misalnya, ada Palasik: hantu pemangsa bayi, yang sebenarnya adalah manusia biasa namun dipercaya menjadi hantu.
Bagaimana dengan di Sukatani, apakah Anda juga mempercayainya?