Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mengungkapkan, wabah demam berdarah dengue (DBD) di wilayah setempat terus menyebar dan menjangkiti puluhan warga.
Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi Muharmansyah Boestari mengatakan, sejak seminggu terakhir, penderita DBD tercatat ada 45 orang yang tersebar di tujuh desa atau kelurahan.
“Data tersebut berdasarkan pasien yang berobat ke puskesmas,” kata Boestari, di Bekasi, Rabu (20/1/2016).
Tujuh daerah tersebut antara lain Desa Mekarwangi, Sirnajaya, Cibarusah Kota, Karangmulya, Danauindah, Kelurahan Wanasari dan Sukajaya.
Sementara, laporan yang kami terima dari warga, DBD juga mewabah di Desa Taman Sari, Kecamatan Setu. Di sana, puluhan orang terjangkit dan tiga orang meninggal.
“Sejak awal Januari, trennya semakin meluas. Salah satu pemicunya adalah peralihan cuaca, di samping faktor kebersihan lingkungan,” kata Boestari.
Kekurangan pemantau
Menurut Boestari, Dinas Kesehatan memang belum bisa mendata secara keseluruhan jumlah pasti penderita DBD di wilayahnya. Sebab, jumlah relawan pemantau sangat terbatas.
“Kami sudah bentuk relawan pemantau jentik. Mereka sudah dilatih Puskemas. Jumlahnya ada 195 orang. Itu masih terbatas,” kata Boestari.
Dikatakan Boestari, relawan bertugas untuk mendata dan membawa korban DBD ke puskesmas agar mendapatkan pertolongan pertama. Relawan juga mengajak warga membersihkan jentik.
“Nanti kami akan tambah 195 orang lagi. Sekarang yang mendesak adalah membersihkan jentik. Penyemprotan dilakukan di tahap akhir,” kata Boestari.
Hasil pantauan relawan, daerah dengan jumlah jentik nyamuk terbanyak berada di Desa Danauindah. “Di sana banyak tempat penumpukan limbah,” katanya.
(Res)