Pemerintah Kota Bekasi masih memfokuskan pada pembangunan infrastruktur di umurnya yang sudah menginjak usia 19 tahun.
Proyek yang mendominasi masih seputar perbaikan jalan dan pengendalian banjir. Sekitar 60 persen dari total anggaran Belanja Langsung Urusan memang digelontorkan ke infrastruktur.
“Tahun 2016 adalah tahun infrastruktur bagi Kota Bekasi. Kita masih fokus ke infrastruktur,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Jumat (11/3/2016).
Sebagai penanda, tepat hari jadi Kota Bekasi yaitu pada Kamis (10/3/2016), Wali Kota Bekasi meresmikan enam proyek infrastruktur.
Antara lain proyek kolam retensi Pengasinan, kolam retensi Galaxy, peninggian Jembatan Bojong Menterg, Jembatan Tol Timur, pedestrian Chairil Anwar dan pedestrian Sisi Utara Kalimalang.
“Pembuatan kolam retensi dan peninggian jembatan itu dalam rangka menanggulangi persoalan banjir di 49 titik,” katanya.
Selain meresmikan pembangunan infrastruktur, Pemkot Bekasi juga meresmikan sejumlah penggunaan prasarana gedung, kantor aparatur, prasarana pendidikan dan kesehatan.
Prasarana tersebut tersebar di sejumlah lokasi di antaranya SMAN 9, SMAN 6, SMPN 18, SDN Margahayu VIII, UPTD Teknis Bersama, kantor Kecamatan Pondokgede, kantor Kelurahan Pondokgede, kantor Kelurahan Bekasi Jaya, kantor Kelurahan Kranji dan Puskesmas Durenjaya.
Dikatakan Rahmat, seluruh proyek tersebut seluruhnya bernilai puluhan miliar rupiah yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Darah (RPJMD).
Kolam Retensi Galaxi
Di antara sejumlah proyek pengendalian banjir di Kota Bekasi, pembangunan kolam retensi di Perumahan Galaxy City, Bekasi Selatan, menjadi perhatian lebih.
“Proyek kolam retensi ini memiliki manfaat yang luar biasa untuk mengantisipasi banjir akibat hujan di sejumlah kawasan sekitarnya,” Rahmat Effendi.
Proyek senilai Rp 17 miliar itu digarap pihaknya sejak 2014 bersama pengembang perumahan PT Agung Sedayu Grup sebagai penyedia lahannya seluas 2 hektare.
Kolam retensi itu dilengkapi sejumlah fasilitas seperti rumah pompa, taman, hingga sarana olahraga.
Dikatakan Rahmat, kolam retensi Galaxy merupakan bagian dari sedikitnya delapan proyek serupa yang tersebar di 40 titik banjir.
Di antaranya, kolam retensi Kompleks Dosen IKIP, Pengasinan, Arenjaya, Perumahan Danita, Perumahan Pulo Permatasari, Rawabogo, Rawa Pasung dan Bendung Koja.
Kepala Bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Dicky Irawan menambahkan, proyek tersebut masih membutuhkan sejumlah penyempurnaan fasilitas.
“Saat ini masih ada saluran limbah keluarga yang dibuang ke kolam retensi Galaxy. Seharusnya limbah tersebut dibuang ke saluran air utama perumahan menuju Kali Bekasi,” katanya.
Selain itu, kata dia, penyempurnaan juga tengah dilakukan pihaknya dengan memperkuat dinding kolam menggunakan kawat beronjong.
Dicky optimistis, proyek tersebut dapat berfungsi efektif menanggulangi banjir di kala musim hujan serta menampung kebutuhan air di kala musim kemarau panjang.
“Yang diperlukan hanyalah konsistensi pengelola dan operator serta warganya untuk menjaga fasilitas ini tetap awet dan memiliki daya guna yang maksimal,” katanya.
(Ant/Derry/Res)