Terduga pelaku teror yang ditangkap oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di dua lokasi berbeda di Kota Bekasi pada Jumat (15/1/2016) siang, ternyata saling punya keterkaitan.
Informasi yang kami himpun dari kepolisian, terduga pelaku yang ditangkap di Rawalumbu, Edo Aliando (27), disinyalir merupakan bos dari terduga pelaku yang ditangkap di Mustikajaya.
Mereka sama-sama pernah bekerja di sebuah gerai pulsa ‘Ubeer Cellular’ di Kampung Rawa Sapi, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Polisi sudah bergerak ke tempat tersebut dan menyita komputer dan sebilah samurai.
Reza (30), tetangga rumah kontrakan Edo di Rawalumbu, membenarkan Edo berjualan pulsa. Ia beberapa kali membeli pulsa token listrik kepada Edo. “Sayangnya, kami tidak biasa berbicara lama,” kata Reza.
Hingga berita ini diturunkan, Densus 88 telah membawa tiga orang. Antara lain Edo dan dua orang di Mustikajaya: Doni Alamzah (26) serta satu orang yang belum diketahui identitasnya.
Untuk penangkapan tersebut, polisi setempat belum bisa memberikan keterangan resmi. “Nanti dari atas langsung yang menjelaskan,” kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota Iptu Puji Astuti saat dikonfirmasi.
Sekadar diketahui, Kamis (14/1/2016) sekira pukul 11.00, aksi teror terjadi di pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Enam bom meledak dan polisi baku tembak dengan pelaku.
Tujuh orang tewas dalam insiden tersebut (5 pelaku, 2 korban) dan puluhan orang mengalami luka-luka. Presiden Jokowi telah menginstruksikan agar pelaku dan jaringannya diungkap secepat mungkin. (KBC-K1/Res)