Berita  

TB Paru Penyakit Menular,  Masyarakat Diminta Pahami Gejalanya

Avatar photo

Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang terutama menyerang paru. Penyakit ini menular lewat udara (airborne disease), sehingga risiko penularannya cukup tinggi.

Di Indonesia, Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan utama, terutama di daerah padat penduduk. Sehingga mengetahui gejala TB paru sejak dini sangat penting guna mencegah penularan dan memulai pengobatan sesegera mungkin.

“TB Paru ini penyakit yang menular, bukan penyakit genetik atau menurun. Oleh karena itu perlu bagi kita untuk mengetahui dan mengenal gejala penyakit tersebut, ” kata 24).Dr. Buti Ariani Arnur, SpP selaku Dokter Spesialis Paru & Pernapasan Eka Hospital Bekasi, Kamis (31/10/20

Menurutnya, ada beberapa gejala terhadap penyakit ini yang perlu diwaspadai. Misalnya batuk berkepanjangan yang berlangsung lebih dari dua minggu adalah salah satu gejala utama penyakit ini.

“Jika Anda mengalami batuk lama dan tidak merespons pengobatan biasa, penting untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.  Agar bisa terdeteksi apakah batuk tersebut karena TB Paru atau bukan,” kata dia.

Gejala lain dari TB Paru salah satunya adalah penurunan berat badan. Orang yang menderita TB paru sering kali mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

“Penurunan berat badan disebabkan oleh menurunnya nafsu makan. Dan meningkatnya kebutuhan energi tubuh untuk melawan infeksi,” kata dia.

Kemudian gejala lain adalah demam berkepanjangan, terutama di malam hari. Lalu keringat berlebihan serta kelelahan terus menerus.

“Jika anda mengalami gejala-gejala tersebut disarankan untuk melakukan pemeriksaan. Ini penting guna mencegah penularan dan memulai pengobatan sesegera mungkin,” kata dia.

Ia mengatakan, semakin cepat TB paru terdiagnosis, semakin cepat pula pengobatan yang bisa diberikan. Pasalnya Tuberkulosis Paru yang tidak segera ditangani bisa menyebar ke organ lain.

Organ tersebut antara lain,  tulang, otak, dan ginjal, menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Selain itu, orang yang tidak menyadari dirinya mengidap TB dapat menyebarkan kuman ini kepada orang-orang di sekitarnya.

“Maka dari itu lakukan screening rutin, menjaga lingkungan bersih. Dan lakukan hal-hal yang bisa mencegah TB Paru,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.


*Foto: Dr. Buti Ariani Arnur, SpP selaku Dokter Spesialis Paru & Pernapasan Eka Hospital Bekasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *