Epong (50) warga Kampung Gili-Gili, RT 01, RW 06, Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya protes dengan implemntasi program rumah tidak layak huni (Rutilahu) Pemkab Bekasi.
Pasalnya, rumah ayah kandungnya, Sahaya (78) tidak terjamah program rutilahu milik Pemkab Bekasi. Padahal, ia merasa, rumah ayahnya masuk kategori rumah tidak layak huni.
Apalagi kata dia, baik pihak Desa maupun Kecamatan sudah pernah mendata rumah milik ayahnya, di mana ia juga tinggal di rumah tersebut.
“Lah kita mah butuh banget bantuan dari pemerentah buat benerin rumah kita, tetangga di kampung sebelah mah udah dapet,” keluh Epong.
Ia juga menceritakan kondisi rumahnya sudah terlihat hampir kumuh, dengan atap rumah bocor dan lantai rumahnya yang tanah.
“Kita cuma buruh tani, gak punya duit buat benerin rumah yang udah rusak parah. Duit buat makan sehari-hari ajah gak cukup. Kami juga kekurangan buat biaya sekolah anak-anak,”kata dia.
Selain itu, ia juga mempertanyakan, mengapa program rutilahu tidak menyentuh rumahnya. Toh beberapa rumah milik tetangganya sudah direhab dengan program tersebut. Hal ini kata dia, menimbulkan kecemburuan sosial.
“Saya serahkan semuanya sama yang maha kuasa. Agar Bupati Bekasi atau pejabat lainnya dapat memperhatikan orang susah yang berada di pelosok Sukakarya dan jangan tebang pilih juga,” pungkasnya.(Ezra)