Keputusan Sri Sumarni untuk keluar sebagai karyawan swasta menjadi keputusan yang sangat tepat. Saat ini, Marni sukses menjadi pengusaha ayam goreng beromzet ratusan juta rupiah per bulan.
Latar belakang usahanya di bisnis ayam goreng berawal dari rasa jenuh dan merasa sudah mentok berkarir menjadi seorang karyawan swasta. Kondisi ini mendorong Marni untuk mencari usaha yang membuatnya lebih bebas berkreasi.
Ayam goreng menjadi pilihannya. Menurut Marni, kebutuhan masyarakat Indonesia mengkonsumsi ayam sangat tinggi dan tidak ada matinya. Dengan modal awal Rp 25 juta, Marni mencoba peruntungan menjadi pengusaha ayam goreng bernama Kane Fried Chicken & Cafe.
“Awalnya karyawan swasta entertainment. Karir sudah mentok, bosen, memutuskan harus pindah dan cari usaha. Semua orang suka makan ayam. Nggak ada matinya, nggak bosen. Itu peluang bisnis yang saya tangkap dari 2010. Modal awal Rp 25 juta, dari awal ternyata respons bagus dan langsung untung, saya terusin sampai sekarang,” ujar dia di Jakarta.
Wanita berusia 45 tahun ini mengaku, dalam sebulan ia mampu mengantongi omzet hingga mencapai Rp 120 juta. Harga ayamnya ia banderol Rp 6.000-Rp 7.000 untuk yang dijual di booth dan Rp 7.000-Rp 10.000 untuk yang di resto.
Saat ini, ia sudah punya 2 booth dan 1 resto Kane Fried Chicken. Selain itu, Marni juga sudah punya sedikitnya 430 mitra dagang yang tersebar di seluruh Indonesia seperti Jabodetabek, Karawang, Bandung, Tasikmalaya, Malang, Surabaya, Pangkal Pinang, dan lain-lain.
“Ada 2 jenis booth sama resto. Omzet booth Rp 1,2 juta per hari, cafe Rp 2,5-Rp 3,5 juta per hari. Sebulan untuk yang resto rata-rata Rp 80-Rp 120 juta. Saya punya 3, resto sama booth, total karyawan 32. Kalau mitra sudah 430,” katanya.
Bagi yang tertarik berbisnis ayam goreng bersama Mirna, ia membuka peluang usaha dengan sistem waralaba dengan investasi awal Rp 13,5 juta untuk model booth dan Rp 18,5 juta untuk model resto.
“Itu sudah dapat perlengkapan semua. Kalau yang booth nggak ada royalti, resto royalti Rp30 juta 5 tahun untuk franchise fee, ada royalti 5% per bulannya dari omzet juga,” katanya.
sumber: detik.com