Top! Begitulah ucapan yang tepat jika rencana Presiden Jokowi berhasil mewujudkan rencana untuk menghentikan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke semua negara.
Menurut Jokowi, wacana itu akan direalisasikan 3-4 tahun ke depan. Yang dihentikan adalah pengiriman tenaga kerja di sektor informal, seperti pembantu rumah tangga.
“Saya sudah sampaikan ‘step by step’ yang namanya TKI khususnya perempuan, khususnya untuk pembantu rumah tangga pada tahun ke 3, ke 4 ke depan harus sudah disetop,” kata Presiden Jokowi saat saat mencanangkan Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara, di Sofifi, Jumat (8/5/2015).
Presiden mengungkapkan, saat ini pemerintah baru menghentikan pengiriman TKI ke Timur Tengah. Ia berharap kebijakan ini harus ditindaklanjuti oleh semua instansi pemerintah dari pusat hingga daerah dengan tidak mendorong warga menjadi TKI ke luar negeri.
Di sisi lain, pemerintah juga diminta untuk menciptakan lapangan kerja baru agar tidak menambah angka pengangguran di dalam negeri. “Jadi saya titip supaya Disnakertrans jangan mendorong orang menjadi TKI, setuju enggak,” kata Jokowi, seperti dikutip Kompas.
Presiden mengatakan salah satu alasan wacana pengiriman TKI karena banyaknya TKI yang bermasalah. Saat ini, sekitar 260 TKI di luar negeri sedang menghadapi masalah hukum, yang bisa berujung pada ancaman hukuman mati.
“Saya tidak bisa bayangkan kita kirim ibu-ibu ke sana, wanita ke sana. Kemudian sekarang daftar yang saya terima 260 yang dalam proses hukum,” katanya.
Presiden mengatakan, masalah hukum yang menimpa TKI itu terjadi karena minimnya kualitas SDM, ditambah dengan faktor perbedaan budaya yang tidak tidak dipahami dengan baik oleh TKI.
“Harus diciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya di Maluku Utara ini agar tidak usah mencari pekerjaan ke negara lain,” kata Presiden Jokowi. (Res)
Oviriez
Jumat, 8 Mei 2015 at 16:06Saya sangat setuju dengan Masalah yang satu INI, Karena banyak sekali para TKI yang tertindas Dan tak mampu berbuat apa2.. Di sisi lain dalam komunikasi antara pekerja Dan employer,yang menyebabkan kesalah pahaman,,Namun alangkah baiknya sebelum tertutupnya pengiriman TKI kesemua Negara khususnya PRT,Indonesia mampu memberi lapangan kerja yang membantu perekonomian para Wanita do Indonesia.
Oviriez
Jumat, 8 Mei 2015 at 16:07Saya sangat setuju dengan Masalah yang satu INI, Karena banyak sekali para TKI yang tertindas Dan tak mampu berbuat apa2.. Di sisi lain dalam komunikasi antara pekerja Dan employer,yang menyebabkan kesalah pahaman,,Namun alangkah baiknya sebelum tertutupnya pengiriman TKI kesemua Negara khususnya PRT,Indonesia mampu memberi lapangan kerja yang membantu perekonomian para Wanita di Indonesia.
Klik
Jumat, 8 Mei 2015 at 19:06Mantap PresJo!