Site logo

Siapa Layak Pimpin Ibu Kota: Ahok, Emil, atau Risma?

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tidak terasa hampir berlangsung kembali, yaitu pada tahun 2017. Tiga tahun yang lalu, tahun 2012, pasangan Jokowi-Ahok terpilih memimpin ibu kota. Di tengah jalan, Jokowi melenggang ke istana negara. Ahok gubernur.

Dari bagian timur Jawa, Djarot Saiful, wali kota Blitar dua periode, datang ke Jakarta mendampingi Ahok. Oleh publik, ketiganya dianggap mumpuni. Dan kini muncul figur lain: wali kota Bandung Ridwan “Emil” Kamil dan wali kota Surabaya Tri Rismaharini.

Emil dan Risma dikenal sebagai wali kota yang bagus. Ketika para kepala daerah berbondong masuk penjara, mereka justru berebut meraih penghargaan internasional. Emil dan Risma layak maju jadi gubernur DKI Jakarta.

Menariknya, Ahok justru ingin kepala-kepala daerah lain yang bagus juga ikut meramaikan Pilgub DKI Jakarta.

“Makanya saya dorong, bisa saja nanti Bupati Bantaeng (Nurdin Abdullah), Bupati Banyuwangi (Abdullah Azwar Anas), Ridwan Kamil, Bu Risma (Wali Kota Surabaya), Gubernur Sulsel (Syahrul Yasin Limpo), Gubernur Jateng Pak Ganjar bisa ikut (Pilkada DKI 2017), saya sih senang, Haji Lulung (Abraham Lunggana) juga bisa ikut. Saya yakin wali kota dari kota-kota lain yang bagus bisa ikut, nah ini akan bagus,” kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (7/5/2015), seperti dikutip Kompas.

Ia pun meminta warga DKI untuk tidak memandang rendah kepala daerah lain pimpin Ibu Kota. Sebagai bukti, Joko Widodo yang sebelumnya Wali Kota Surakarta bisa menjadi Gubernur DKI dan kini menjabat Presiden RI ketujuh.

Ahok juga bukan merupakan warga asli Jakarta, melainkan mantan Bupati Belitung Timur.

“Kita enggak bisa menganggap remeh orang. Dulu orang bilang mana bisa Ahok Bupati Belitung Timur pimpin Jakarta, Jokowi juga Wali Kota Solo mana bisa jadi Gubernur. Tetapi buktinya sekarang dia bisa jadi Presiden,” kata Ahok.

Adapun dari survei yang dilakukan Cyrus Network (CN), Ahok mendapatkan 42,8 persen pemilih, sedangkan Risma mendapatkan 37,2 persen. Sisanya, 14,3 persen ragu-ragu dan 5,7 persen tidak menjawab.

Survei tersebut diselenggarakan pada 23 April-27 April 2015. Metode yang dilakukan adalah multistage random sampling.

Responden tersebar secara proporsional di seluruh wilayah kelurahan DKI Jakarta dengan umur minimal 17 tahun.

Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Jumlah responden sebanyak 1.000 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3,1 persen.

Anda pilih mana: Ahok, Emil, atau Risma? Tunggu tanggal mainnya! (Res)

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment