Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supriatmaja, pasangan nomor urut 5, memenangkan Pilkada Bekasi 2017.
Hasil penghitungan riil (real count) Komisi Pemilihan Umum via Sistem Informasi Penghitungan Suara menunjukkan, petahana itu unggul di angka 39,83 persen atau 471.056 suara, jauh melebihi empat penantangnya.
Sa’duddin, bupati Bekasi periode 2007-2012 yang pernah dikalahkan Neneng pada Pilkada 2012, kini kembali menelan pil pahit kekalahan. Hasil perolehan nomor urut 2 ini–bersama Ahmad Dhani Prasetyo–jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan Neneng, yakni hanya 26,11 persen atau 308.843 suara.
Angka tersebut terlihat tak jauh berbeda dengan Pilkada sebelumnya, di mana Neneng menang 41,06 persen atau 442.857 suara dan Sa’duddin hanya 30,75 persen atau 331.638 suara, dengan total hak pilih sekitar 1,7 lebih.
Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono, berada di posisi sesuai nomor urutnya, yakni 3. Suara mereka ada di angka 17,58 persen atau 207.858 suara. Pasangan nomor 1, Meilina dan Abdul Kholik, memeroleh 9,59 persen atau 113.431. Dan pasangan nomor 4, Iin Farihin dan Mahmud, mengantongi 6,89% persen atau 81.472 suara.
Bekasi jelas tak sesemarak Pilkada DKI Jakarta. Dengan dua daerah lain di Provinsi Jawa Barat saja, apabila melihat persentasenya, partisipasi pemilih di Bekasi kalah jauh. Di Kota Tasikmalaya, partisipasi mencapai 81,6 persen, dan di Kota Cimahi mencapai 74 persen.
Di Bekasi, partisipasi pemilih hanya 60,9 persen atau 1.212.000 suara dari total hak pilih 1.988.847 suara. Artinya, ada 39,1 persen atau 776847 pemilih yang tidak menggunakan haknya.
Angka partisipasi Pilkada Bekasi 2017 turun dari Pilkada 2012, yakni 63,7 persen.
Jika melihat di tingkat kecamatan, daerah perkotaan–yang penduduknya cenderung padat–malah partisipasi pemilihnya rendah.
Kecamatan dengan partisipasi tertinggi justru di daerah ‘pelosok’ seperti Bojongmangu 72,1 persen, Sukakarya 71,2 persen dan Pebayuran 70,5 persen. Di Tambun Selatan, yang merupakan daerah padat, malah 57,0 persen dan Cibitung 58,1 persen.
Secara keseluruhan, dari pengguna hak pilih dalam Pilkada Bekasi 2017, suara sah mencapai 1.177.303 dan suara tidak sah sampai 28.735.
Sebaran pemilih
Pilkada Bekasi 2017 merupakan bagian dari Pilkada Serentak di seluruh Indonesia, yang tahapannya sudah dimulai sejak Agustus 2016, termasuk di dalamnya ada kampanye dan debat.
Tersebar di 23 kecamatan atau 187 desa/kelurahan, ada 3.958 Tempat Pemungutan Suara. Suara di hampir semua kecamatan masuk ke Neneng. Dari 23, Neneng menang di 20 kecamatan.
Kemenangan telak bagi Neneng, yaitu di atas 50 persen, adalah di Kecamatan Bojongmangu, Cikarang Pusat, Pebayuran, Setu, dan Tarumajaya. Hanya di Tambun Selatan, Tambun Utara dan Babelan Neneng keok dengan Sa’duddin.
Meilina Kartika, Obon Tabroni maupun Iin Farihin tak diberi kesempatan menang oleh Neneng dan Sa’duddin di tingkat kecamatan.
Dari 187 desa/kelurahan, Neneng juga menang paling banyak, yaitu 146 desa. Kemudian Sa’duddin 27 desa, Obon Tabroni 8 desa dan Iin Farihin 6 desa. Meilina Kartika tidak satu pun.
Di delapan kecamatan, Neneng bahkan memenangkan semua desa yang ada di dalamnya. Antara lain Kecamatan Bojongmangu, Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Cikarang Utara, Pebayuran, Setu, Tambelang dan Tarumajaya.
Untuk memenangkan semua desa di satu kecamatan, calon lain tidak mampu. Di Kecamatan Tambun Utara, yang menjadi basis Sa’duddin, satu dari delapan TPS tetap lolos untuk Neneng.
Meski bukan hasil final, seperti yang telah dicoba dalam Pilpres 2014 dan Pilkada Serentak 2015, namun hasil yang ditayangkan di laman resmi KPU tersebut tidak berbeda dengan hasil akhir.
Hasil akhir resmi Pilkada Bekasi tetap mengacu kepada tahapan atau jadwal, yaitu setelah rekapitulasi suara dilakukan pada 16 Februari sampai 27 Februari 2017.
Pasangan calon yang terpilih ditetapkan pada 8 Maret sampai 10 Maret 2017.(Res)
Baca topik ini: #PilkadaBekasi2017