Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku tidak bisa berkata-kata lagi setelah rapat bersama Dewan Perwakilan Daerah, TNI dan Polri. Mengapa?
“Hari ini kepala saya ‘deadlock’. Saya tidak bisa bicara lagi. Saya surprise atas kondisi yang ada,” ujar Susi, kemarin, seperti dikutip Kompas.
Dari rapat itu, Susi mengetahui bahwa pertahanan maritim Indonesia sangat kacau. TNI cuma punya 70 unit kapal patroli, tapi yang bisa beroperasi cuma 10 unit. Dan tiap hari hanya 3 unit yang beroperasi.
(Baca semua topik #SusiPudjiastuti)
Polisi punya 490 unit kapal, namun hanya separuh yang beroperasi dengan waktu hanya dua jam. Parahnya, kapal hanya beroperasi 10 hari dalam sebulan.
Menurut Susi, ini sangat memprihatinkan. Mengingat pencurian ikan di perairan Indonesia merugikan 300 triliun rupiah per tahun. Presiden Jokowi ingin pencurian harus distop. (Res)
Dicari tau dulu kenapa kapal2 itu ga bisa beroprasi… jangan langsung menghakimi pemerintahan yg lalu… pasti ada sebabnya kapal2 itu ga bisa beroprasi… semoga pemerintahan yg baru bisa menjawabnya…NKRI harga mati…
Negeri diurus oleh org2 yg bukan ahlinya…alhasil ya begini…salah urus…semoga ada perubahan untuk kedepannya
mungkin karna kapalnya dah pada tua bu, jadi dah pada pengen pensiun 🙂
Sebagai seorang yang amanat ,ketika diberikan tanggung jawab yang besar langsung berfikir dan merencanakan tindakan apa yang harus dilakukan untuk perbaikan ke depan yang lebih baik tanpa harus memaparkan kekurangan yang ada,karena hasil akhir yang akan dinilai oleh masyarakat indonesia
Sehat jiwaku disiplin napasku mari bersatu memajukan negri ini.
singkirkan sampah dari negri ini dan dikemas oleh undang undang
Tunjukkan kpd Indonesia jk Presiden tdk salah memilihmu di Kabinet Kerja dgn BEKERJA!!!!!
anggaran pertahanan memang dari dulu rendah. jangan salahkan pemerintahan sebelumnya. gaji TNI kecil2, perbatasan gak dijaga, peralatan militer kalah bersaing sama negara tetangga, itu akibat dari kecilnya anggaran pertahanan.
Tugas pemerintahan sekarang apa mau atau tidak memperbaikinya…bila anggaran sektor pertahanan ditingkatkan, akan ada anggaran sektor lain yg diturunkan
Ciri masyarakat Indonesia yaitu kagetan. Kemana aja selama ini bapak-bapak dan ibu-ibu, kebanyakan nonton sinetron dan gossip aja sih. Saya tidak percaya kalau bu Susi Sebagai pengusaha perikanan yang sudah malang melintang baru tahu kasus ini.
Pemerintah yang dulu sudah bekerja dengan baik, tapi memang harus terus ditingkatkan. Lihatlah pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara yang kini sudah menjelma menjadi pusat perikanan modern. Banyak pengusaha asing sekarang sudah membuka fishing companynya di Bitung, karena pemerintah dulu memutuskan kerjasama dengan pemerintah Filipina.Pemerintah dulu sudah bertahap untuk mengadakan dan melengkapi TNI dan Polisi kita, tapi selalu aja rakyat/ LSM atas nama Ham dan dimotori oleh media massa untuk selalu menolak kenaikan anggran pertahanan kita, karena mereka semua takut kalau TNI kita kuat.
Kepada ibu Susi saya ucapkan selamat menjalani tugas yang tidak mudah, seraya berdoa semoga ibu Susi selalu diberikan kekuatan untuk melawan mafia-mafia di lautan, terutama mafia yang mengatasnamakan rakyat/ ham dengan media massa sebagi alatnya. Semoga Tuhan YME selalu melindungi Ibu dan keluarga.
Penyebabnya adalah SALAH URUS.
Republik ini sdh salah urus sejak dulu.
sejak Bung Karno ditumbangkan.
Smoga era pemrintahan saat ini…JOKOWI JK mampu mengatasi berbagai masalah yg ada.
Khususnya ibu Menteri Susi yg dicap Katroq….tapi gebrakannya paling riil objektif dan alami.
Smoga daya tahan beliau tetap prima dan diberkati oleh YMK.
Demi Indonesia yg lebih baik..dan hebat.
Kondisi seperti ini jgn dibiarkan. Harus segera ditangani. Ayo Bu Susi, pasti bisa.
yenih guslia
Kamis, 6 November 2014 at 23:31maju terus bu susi jgn takut rakyat bersamamu…..
Cahyo
Sabtu, 8 November 2014 at 13:35Semangat bu Susi, selama ada kemauan berusaha, pasti ada jalan