Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melontarkan pernyataan yang frontal. Ia mengusulkan agar Indonesia keluar dari forum G-20.
Pandangan Susi tentu mengejutkan karena pada era Presiden SBY, masuknya Indonesia dalam forum ekonomi dunia tersebut dianggap prestisius.
Menurut Susi, Indonesia malah pendapatannya hilang 14 persen dari total impor tuna yang mencapai 700 juta dollar AS per tahun.
“Karena gengsi itu (menjadi bagian dari G-20) kita kehilangan 14 persen dari tuna, dari 700 juta dollar AS,” kata Susi seperti dikutip Kompas, belum lama ini.
“Belum lagi dari komoditas lain, yakni udang. Nilainya jutaan dollar AS,” kata dia.
“Kita di G-20 juga enggak bisa kasih keputusan, karena kita bukan G-8. Yang bikin policy G-8, kita hanya pengikut penggembira.”
Pandangan ini teryata dinilai baik oleh Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana. Menurutnya, Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan.
“Apa yang dikatakan Menteri Susi perlu dikaji secara serius,” kata Hikmahanto, yang pernah menjadi moderator debat Capres ini. (Res)
anwar sofwan
Jumat, 14 November 2014 at 00:54Ini baru srikandi pahlawan ekonomi kerakyatan yg harus didukung oleh slrh rakyat Indonesia.HIDUP BU SUSI SMG PERJUANGANMU SUKSES
Karuna
Jumat, 14 November 2014 at 09:16Wanita yang ini di perlukan oleh bangsa yang memiliki visi jauh ke depan.
latif
Jumat, 14 November 2014 at 15:43jadikan pertiwi bangga akan karyamu
Helfried Lombo
Minggu, 16 November 2014 at 12:02Indonesia butuh pembantu presiden yg seperti ibu susy. Beliau punya hati, betul-betul bekerja buat kepentingan bangsa. So just do your best.