Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi ternyata kekurangan bangku tunggu pasien di ruang-ruang tunggu yang tersedia. Pasien harus antre berdiri saat mengurus administrasi atau mengambil obat.
Tidak hanya di bagian pelayanan administrasi, di dalam rumah sakit seperti di ruang rawat inap, ICU dan ruang operasi juga masih kekurangan bangku untuk keluarga yang menjenguk pasien.
Direktur RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati mengakui bahwa bangku tunggu di rumah sakit yang ia bawahi masih kurang. “Kami memang masih kekurangan bangku,” kata Titi saat dikonfirmasi, hari ini.
Titi menjelaskan, anggaran untuk pengadaan meubelair sebenarnya sudah ada dalam APBD 2015 sebesar 1,3 miliar lebih. Hanya saja anggaran belum digunakan karena terjadi kesalahan teknis dalam proses lelang.
Sementara Direktur RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati saat di konfirmasi mengatakan bahwa sebenarnya penganggaran fasilitas meubelair sudah di siapkan dalam pos APBD 2015 sebesar Rp 1,3 milyar lebih.
“Saat ini panitia lelang harus menggelar lelang ulang pengadaan meubelair RSUD tahun anggaran 2015,” kata Titi.
Walikota Bekasi Rahmat Effendi, yang hari ini meninjau langsung RSUD Kota Bekasi, mengaku prihatin atas kondisi tersebut. Ia meminta kepada jajarannya agar pelayanan dan kenyamanan untuk pasien ditingkatkan. (Res)