Pemerintah Kota Bekasi dengan DKI Jakarta sepakat untuk membebaskan jam operasional truk sampah yang hendak menuju ke tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Untuk sementara, truk sampah DKI Jakarta boleh melintas di Kota Bekasi kapan saja, selama 24 jam dari yang sebelumnya hanya boleh pada jam tertentu saja. Dalam waktu dekat, perjanjian baru akan dibuat kedua belah pihak.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, TPST Bantar Gebang merupakan kepentingan nasional yang harus dijaga mengingat DKI Jakarta merupakan ibu kota. Katanya, tidak boleh sampah membanjiri Jakarta hanya karena ada gejolak di Kota Bekasi.
“Bekasi sebagai daerah mitra harus punya hubungan yang baik, tidak bisa berkonfrontasi dalam persoalan penyelenggaraan pemerintahan,” kata Rahmat.
(Baca; Wali Kota Bekasi: Hentikan Konfrontasi kepada DKI Jakarta)
Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bekasi, Solihin, mengungkapkan kelonggaran tersebut merupakan buah dari perintah Presiden Jokowi. Pada Sabtu (7/11/2015) malam, pejabat di Kota Bekasi yang merupakan pimpinan musyawarah daerah (Muspida), menggelar rapat dadakan.
“Ini instruksi Presiden kepada Kapolda, lalu Kapolda menyampaikan kepada Kapolresta Bekasi Kota dan Kapolres Kabupaten Bogor, kemudian disampaikan kepada Pemkot Bekasi dan DPRD,” kata Solihin, Senin (9/11/2015).
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Siaful Hidayat menginginkan agar pemerintah pusat ikut turun tangan menyelesaikan kisruh TPST Bantar Gebang. Keinginan itu ternyata dijawab oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, JK memang menelponnya dan meminta agar TPST Bantar Gebang diselesaikan. Ahok diminta untuk membuat konsep baru pengelolaan sampah dan meninggalkan konsep lama.
Seperti diberitakan, ratusan truk DKI Jakarta diblokir oleh sejumlah warga dan ormas. Mereka melarang DKI Jakarta membuang sampah di Bantar Gebang. Aksi mereka diduga merupakan respon atas rencana DKI Jakarta memutus kontrak PT Godang Tua Jaya selaku pengelola TPST.
(Baca: Di Kota Bekasi, Rekson Sitorus Semacam Robin Hood)
Akibat aksi tersebut, sampah warga DKI Jakarta sempat menumpuk di mana-mana karena tidak terangkut. Polisi pun langsung sigap. Ratusan personel diterjunkan di sepanjang jalan untuk memastikan disribusi sampah berlangsung lancar. (Res)