Anak adalah anugrah Tuhan yang tidak ternilai harganya, karenanya anak harus senantiasa dijaga serta mendapatkan yang terbaik dari orangtuanya. Salah satunya dalam aspek pendidikan.
Sebisa mungkin, anak diberikan pendidikan yang terbaik dari mulai tingkat paling dini, yaitu usia Play Group dan Taman Kanak-kanak (TK).
Kenapa, karena pada usia 2 tahun lebih, itu merupakan fase “Golden Age” untuk belajar. Sebab apa yang mereka dengar ,lihat dan rasakan akan langsung mereka serap. Mereka akan meniru apa yang diucapkan dan dilakukan guru dan orang tua di sekitarnya dengan cepat.
Karenanya, pilihan tempat belajar bagi mereka akan sangat menentukan perkembangan buah hati kita kelak.
Kids Grow, mungkin bisa menjadi salah satu pilihan tepat belajar bagi buah hati kita dari mulai tingkat Play Group hingga TK.
Bermain, Belajar dan Melatih Kemandirian
Di Kids Grow para murid tidak hanya bermain dan belajar saja. Akan tetapi mereka juga dilatih soal kemandirian.
Rasa kemandirian ditanamkan sejak awal kepada para murid Kids Grow. Mereka dilatih untuk benar-benar mandiri, lepas dari orangtua dan pengasuhnya.
Untuk awal belajar, Kids Grow hanya memberikan waktu selama 3 hari bagi orangtua atau pengasuh untuk mendampingi buah hatinya. Itupun khusus bagi anak-anak yang memang belum berani dan masih menangis.
“Hari pertama boleh di dalam kelas, hari kedua dan ketiga di luar kelas dan hari selanjutnya benar-benar sekolah kami steril dari orang tua,” ujar Pendiri sekaligus Kepala Sekolah Kids Grow, Puji Astuti, Sabtu (9/1).
Tidak hanya itu, Kids Grow juga bebas dari pedagang. Tidak ada satupun pedagang yang menjajakan makanan di depan sekolah.
“Karena kami selalu menekankan kepada orang tua agar setiap hari membekali putra dan putrinya makanan ringan atau berat yang memenuhi makanan sehat.Kami tidak perbolehkan anak-anak membawa makanan ringan jenis snack yang mengandung MSG atau penguat rasa, permen, es ataupun coklat. Sebulan sekali kami juga melatih anak–anak untuk makan makanan empat sehat lima sempurna yang disediakan dari sekolah,” kata dia.
Konsep dan Metode Belajar Kids Grow
Untuk konsep belajar, Kids Grow menekankan kepada para guru untuk memiliki ide dan wawasan untuk memahami siswa.
Guru harus bisa menunjukkan pada siswa bahwa mereka peduli, sayang dan bersahabat. Sehingga siswa akan merasa nyaman dengan guru.
“Jika seorang siswa sudah memiliki rasa nyaman, merasa dihargai,dan disukai serta merasa disayang oleh guru, maka merekapun pasti akan memberikan usaha dan cintanya kepada seorang guru. Dengan mudahnya anak akan terlepas dari ketergantungan orangtua atau pengasuhnya. Proses belajar mengajarpun akan berlangsung menyenangkan, bukan,” kata perempuan yang akrab disapa Astuti, itu.
Kids Grow juga mengadopsi beberapa metode belajar dari montessori dan froebel.
Montessori yakni menekankan pada practical life, yaitu gerakan-gerakan dasar yang setiap hari dilakukan. Seperti, memakai sepatu sendiri, meletakan sepatu di tempatnya, merapikan tempat makanan, merapikan mainan setelah digunakan dan sebagaiya.
“Juga melatih setiap panca indera melalui alat-alat yang disediakan seperti membedakan bunyi, membedakan halus dan kasar, menyusun balok, serta membedakan rasa asin dan manis,” kata Astuti.
Adapun metode belajar froebel yaitu, sebuah metode pembelajaran di mana anak-anak tidak merasakan sedang belajar akan tetapi pada dasarnya mereka sedang belajar.
“Bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain,” kata dia.
Selain itu, para murid juga belajar matematika, bahasa (membaca dan menulis), dan bilingual.
“Setiap pagi sebelum belajar anak-anak selalu dibiasakan membaca doa dan hafalan surat-surat pendek. Mereka akan dipisah dalam kelas yang berbeda sesuai dengan agama masing-masing. Setiap sabtu anak –anak wajib mengikuti ekstra kulikuler english club dan Iqro (bagi yang beragama muslim),” kata dia.
Sejarah Kids Grow
Kids Grow yang terletak di Jalan Anggrek Merah Raya, RT 06, RW 025, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi berdiri pada 3 Maret 2012 silam.
Berawal dar keinginan mulia seorang ibu rumah tangga bernama Puji Astuti, berdirilah Kids Grow.
Kids Grow kata dia, terletak persis di samping rumahnya. Saat itu kata dia, ada tanah kosong, yang meski tidak begitu luas namun cukup untuk dibangun sarana kelas, kantor, kamar mandi, sarana bermain dan farming and harvesting.
Selama 6 bulan, ia mempersiapkan semuanya,dari membangun gedung sampai desain meja kursi bagi siswa. Semunya ia sendiri yang menentukan.
Selain itu, Astuti juga harus mempersiapkan keperluan lainnya. Dari membuat brosur, membuat formulir pendaftaran, logo sekolah, mempersiapkan buku –buku acuan untuk pendidikan anak usia dini dan administrasi sekolah, hingga mencari kandidat guru.
“Semua saya kerjakan di tengah-tengah kesibukan saya mengajar di salah satu lembaga pendidikan di Bekasi,” kata dia.
Apa yang sudah dia kerjakan dan targetkan tidaklah sia-sia. Semuanya berjalan sesuai rencana dan tepatnya pada tanggal 3 Maret 2012, Kids Grow mulai membuka pendafraan siswa baru.
“Lucu dan aneh kelihatannya, di mana-mana buka pendaftaran itu siang hari dan waktu jam kerja.Tetapi saya justru menerima pendaftaran malam hari, karena siangnya saya masih aktif mengajar. Sebagai guru, akhirnya saya resmi mengundurkan diri dan memulai totalitas dengan sekolah saya. Perjalanan saya baru mulai, tetapi saya yakin, setiap orang yang berjalan pasti akan sampai tujuan,” kenang Astuti.
Dunia pendidikan anak bagi Astuti, bukanlah hal asing baginya. Dari duduk di bangku kuliah, ia sudah menjadi salah satu guru TK di sebuah Yayasan Khatolik di Jakarta Barat.
Kurang lebih 11 tahun, ia menghabiskan waktu sebagai pengajar di sekolah TK. Suka dan duka, ia lalui semasa mengajar.
Namun mengajar bukanlah perkara mudah bagi Astuti muda saat itu. Ia sempat minder dan malu. Bahkan Astuti setiap harinya harus bolak-balik ke rumah, walaupun pihak sekolah menyediakan tempat tinggal bagi para guru.
Apalagi profesi guru, adalah hal yang paling dihindari. Ia merasa belum mampu untuk mendidik diri saya sendiri, apalagi kalau harus mendidik orang lain.
“Setiap sampai rumah saya selalu menangis dan menangis tak ingin kembali ke tempat kerja. Wajarlah umur saya saat itu masih tergolong sangat belia. Saat itu yang saya butuhkan adalah dukungan dan motivasi dari kakak-kakak,karena orang tua jauh dari saya. Berkat dukungan dan motivasi dari kakak-kakak ,akhirnya saya bisa bertahan selama 3 bulan masa percobaan. Pada akhirnya saya pun menikmatinya, dan berlanjut hingga 11 tahun lamanya, sampai saya harus berhenti karena menikah dan menetap di Bekasi,” kata dia.
Lama bergelut dengan dunia pendidikan anak, Astuti mengaku tidak bisa jauh dari dunia tersebut. Ia akhirnya memilih mendirikan Kids Grow yang berjalan sampai saat ini.
“Tahun kedua dan ketiga sekolah kami selalu mengalami peningkatan jumlah murid. Walaupun jika dilihat dari kekuatan finansial, sekolah kami masih mengalami banyak kerugian,” kata dia.
Di tahun ke empat kata dia, karena daya tampung siswa hanya bisa dua kelas, Kids Grow membuka kelas siang.
“Sekolah adalah investasi jangka panjang,untuk itu saya harus bisa meningkatkan kwalitas agar mendapat kepercayaan dari orang tua wali murid. Kids grow juga tidak pernah membanding-bandingkan dengan lembaga pendidikan TK lain yang semakin menjamur. Biarlah seiring berjalannya waktu Kids Grow akan memiliki ciri khas tersendiri yang menjadi daya tarik bagi orangtua,” pungkasnya.
Visi dan Misi Kids Grow
VISI:
Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, variasi,Cerdas,dan kreatif dalam belajar dan pembelajaran.
MISI:
1.Mengembangkan potensi generasi sejak dini sesuai sifat dan karakter individu.
2.Mendidik dan melatih dengan sifat dan sikap kasih sayang hingga anak menjadi mandiri.
3.Melayani dan membentuk kepribadian peserta didik dengan memberikan pelayanan secara baik dan bermutu.
Alamat: Jalan Anggrek Merah Raya, RT 06, RW 025, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Telpon: 021 88970509
Buka Pendaftaran: 15 Desember 2015 s/d 31 Me 2016
(Adv/Ical)