Site logo

Kesaksian Ketua RT tentang Penangkapan Terduga Pelaku Teror di Mustikajaya

Nemit Santoso, Ketua RT 03 RW 08 Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, memberi kesaksian detik-detik penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Jumat (15/1/2016) sekira pukul 14.00.

Nemit menceritakan, sebelum ada penggrebekan di sebuah rumah kontrakan di wilayahnya, tim Densus 88 meneleponnya. Tim Densus 88 mengatakan izin akan menangkap warganya. Saat itu, ia masih berada di wilayah Bekasi Timur.

“Sebelumnya saya dapat informasi dari Densus melalui telepon. Mereka minta izin saya untuk menangkap warga saya. Saya tanya yang mana, karena saya tidak tahu dan saya sedang berada di Bekasi Timur,” katanya, Jumat.

Nemit pun segera pulang dan mendapati tim Densus 88 menangkap dua orang laki-laki penghuni kontrakan milik warga bernama Sukardi itu. Proses penangkapannya, kata Nemit, berlangsung cepat dan tanpa perlawanan.

“Dua orang yang dibawa Densus sudah ngontrak di sini selama seminggu. Tapi saya tidak tahu identitas mereka,” katanya.

Pascapenangkapan, Nemit masuk ke dalam kontrakan berukuran 1085 meter persegi itu dan mendapati di dalamnya hanya ada pakaian saja.

Diberitakan sebelumnya, dari informasi yang kami dapat dari kepolisian, seorang yang ditangkap Densus di Mustikajaya bernama Doni Alamzah (26) dan satunya belum diketahui identitasnya.

Doni berdomisili di asli di Jalan Caman Raya II RT 1 RW 16 Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Satu jam sebelumnya, Densus 88 juga menangkap terduga pelaku teror di Jalan Topas Raya Nomor 17 RT 01 RW 39, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (15/1/2016) sekira pukul 13.00.

Densus membawa seorang warga penghuni rumah kontrakan bernama Edo Aliando (27) dan NM (20), istrinya. Untuk dua penangkapan tersebut, polisi setempat belum bisa memberikan keterangan resmi.

“Nanti dari atas langsung yang menjelaskan,” kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota Iptu Puji Astuti saat dikonfirmasi.

Sekadar diketahui, Kamis (14/1/2016) sekira pukul 11.00, aksi teror terjadi di pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Enam bom meledak dan polisi baku tembak dengan pelaku.

Tujuh orang tewas dalam insiden tersebut (5 pelaku, 2 korban) dan puluhan orang mengalami luka-luka. Presiden Jokowi telah menginstruksikan agar pelaku dan jaringannya diungkap secepat mungkin. (KBC-K1/Res)

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment