Media sosial dapat menjadi alat yang hebat untuk tetap berhubungan dengan orang-orang, menambah teman baru, dan bersosialisasi secara efektif. Sayangnya tidak semua orang menggunakannya seperti itu.
Bagi banyak orang, memeriksa Facebook hampir seperti pekerjaan. Mereka menulis stasus, menyukai, melihat apa yang orang lain lakukan, dan tahu persis apa yang terjadi di mana-mana dalam satu waktu sekaligus. Mereka juga memainkan semua game dan berpartisipasi dalam semua mode (seperti kuis).
Lalu apa yang akan kamu rasakan jika kamu memutuskan untuk keluar dari layar komputer atau ponsel, dan memutuskan tidak mengamati Facebook sepanjang waktu?
Ketika kamu bergumul di layar memeriksa Facebook, kamu tidak akan memperhatikan dunia sekitar. Kamu mungkin akan lupa bahwa hewan kesayangan belum dikasih makan. Atau malah lupa kalau kamu sendiri ternyata belum makan! Ya, kamu akan tetap melakukan itu, tapi setelah selesai bermain Facebook.
Jika pekerjaanmu selalu dikerjakan di depan komputer, maka musuh terbesarmu adalah media sosial.Kamu akan sangat mudah untuk membuka tab Facebook, meski sedang mengerjakan hal lain. Tak terasa, karena keasyikan, waktu kamu di Facebook terbuang selama beberapa jam. Nah, jika kamu meminimalisir membuka Facebook, pekerjaanmu tentu cepat selesai, kan?
Berada di Facebook memakan banyak waktu. Kamu bisa membuang-buang waktu untuk mengamati status-status orang lain yang terus bergulir di beranda. Apalagi, status tersebut selalu membawa persoalan yang berbeda-beda dan tidak terduga.Fokus kamu terpecah. Meninggalkan Facebook berarti kamu akan fokus terhadap hal lain yang telah direncanakan.
Memiliki teman di internet yang baik adalah hal mudah. Menyukai tulisan orang, mengomentari foto, dan bersimpati kepada mereka, juga butuh waktu sesaat. Hanya dengan satu klik saja, seolah-olah orang lain sudah sangat baik terhadap kamu.
Setelah kamu meninggalkan Facebook, banyak yang akan hilang. Satu-satunya orang yang ingin benar-benar bergaul dengan kamu adalah orang-orang sekitar. Meninggalkan Facebook akan membantu kamu menemukan orang-orang yang benar-benar baik. Mereka rela mendengarkan apa yang kamu katakan, dengan waktu yang tidak singkat.
Praktis, semua orang yang menggunakan Facebook, memiliki penguntit. Hal ini terutama berlaku jika kamu kebetulan menjadi seorang wanita. Orang dapat melihat foto kamu, update, dan segala sesuatu tanpa izin. Penguntit itu akan tahu kamu ada di mana dan sedang apa. Itu bila kamu selalu menulis status tentang “keberadaan”.
Jika ada orang yang tidak suka dengan kamu, ia juga akan selalu mengamati status-status kamu. Bahkan, orang-orang yang bergaul dengan kamu juga bisa diketahui dengan mudah tanpa berteman. Seperti informasi pendidikan, pekerjaan, status hubungan dan lainnya. Meninggalkan Facebook berarti terbebas dari penguntit.
Banyak studi membuktikan bahwa banyak orang merasa tidak percaya diri akibat Facebook. Kamu akan melihat bagaimana orang lain merasa sangat bahagia melalui foto-fotonya atau statusnya. Sedangkan kamu dalam keadaan sedih. Kamu menjadi merasa lebih buruk dari mereka.
Ketika kamu memposting status dan tidak ada yang menyukai, kamu merasa seolah-olah semua orang menggangap kamu bodoh. Kamu merasa apa yang kamu utarakan tidaklah penting bagi mereka.
Kamu akan terus-menerus terhubung dengan orang-orang yang lebih “sukses” daripada kamu. Tutuplah layar Facebook, kamu akan memasuki dunia yang sebenarnya. Kamu akan merasa “biasa-biasa saja” dan bahkan lebih baik.
Reporter Reuters, Belinda Goldsmith, menerbitkan sebuah berita beberapa penelitian yang telah dilakukan di Jerman tentang apa yang dialami orang selama di Facebook. Hasil akhirnya adalah bahwa mereka menjadi lebih cemburu dan iri dengan apa yang orang lain miliki di Facebook.
Mungkin seseorang memposting tentang ponsel baru mereka, mobil, rumah, atau kepemilikan lainnya. Ada beberapa yang cemburu ketika mereka melihat orang lain lebih bahagia baik dengan teman, pacar atau keluarga.
Facebook adalah tempat yang bagus untuk membual tentang apa yang kamu miliki. Juga tempat yang bagus untuk membaca tentang semua hal yang orang miliki dan kamu tidak miliki. Jika kamu keluar dari Facebook, kamu akan terbebas dari kecenderungan rasa iri itu. Meskipun tidak semua orang mengalami hal tersebut.
Kita tidak bisa menyangkal bahwa memang benar-benar ada orang yang peduli dengan kita di Facebook. Tapi, kita juga tidak bisa menyangkal bahwa Facebook sendiri tidak peduli dengan kita. Kita hanyalah sepotong data untuk mendatangkan uang bagi Facebook melalui iklan mereka.(Res)
sumber: lifehack.org