Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa suhu udara di Bekasi sejak kemarin hampir mencapai 40 derajat celsius. Persisnya antara 38 dan 39 derajat celsius. Padahal normalnya 35 derajat celcius.
Konfirmasi tersebut disampaikan Dodo Gunawan, Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG menyusul sejumlah keluhan pengguna media sosial Facebook dan Twitter tentang panasnya udara di Kota Bekasi.
Wajar saja, keluhan tersebut kemudian saling susul-menyusul dengan pesan yang menyindir. Sehingga muncul bully atau candaan, “Bekasi sebelah mananya Bumi? atau “ini planet apa ya?”
Dodo mengungkapkan, suhu di Kota Bekasi memang semakin meningkat. “Sebelumnya, suhu di Jakarta dan sekitarnya maksimum 35-37 derajat celsius,” kata Dodo, kemarin.
Dodo menyebut, salah satu penyebab peningkatan adalah emisi gas rumah kaca yang tinggi secara global. “Akibatnya, pemanasan global, perubahan iklim. Jadi, suhu memang meningkat,” ujarnya.
Faktor lainnya adalah pembangunan perkotaan Kota Bekasi, yang makin masif sehingga menyisakan sedikit ruang terbuka hijau. Ini menyebabkan fenomena urban heat island.
Urban heat island didefinisikan sebagai peningkatan suhu di wilayah-wilayah metropolitan akibat aktivitas manusia, meliputi pembangunan, penggunaan kendaraan bermotor yang tak ramah lingkungan, serta faktor lain.
“Ada perubahan land use. Sekarang kota dipenuhi beton. Makhluk hidup cenderung menyerap panas, tetapi aspal, beton, memantulkan panas Matahari. Akibatnya, udara menjadi panas.”
Agar warga kota Kota Bekasi bisa kembali merasakan kesejukan, solusinya jelas, perlu perubahan dalam gaya hidup dan pembangunan yang lebih ramah lingkungan. Jika tidak, maka Jakarta dan sekitarnya bisa semakin panas.(Res)
sumber: kompas
Baca semua Topik #BEKASIDIBULLY