Pendeta bernama Djoko Martono (53) yang memerkosa muridnya, CV (13), punya modus licik untuk menyembunyikan perbuatannya. Ia membawa korban ke Semarang selama dua tahun, bahkan korban sampai melahirkan anak.
Kakak sepupu korban, Henfri mengatakan, selama korban “menghilang”, pelaku berpura-pura menasehati. Keluarga korban pun sering mencurahkan keluhannya kepada si pelaku yang sudah dianggap sebagai guru rohani.
(Baca: Pendeta di Kota Bekasi Perkosa Bocah 13 Tahun)
“Jujur keluarga merasa tertipu karena selama korban menghilang dialah yang berusaha menenangkan keluarga. Sebagai pendeta, keluarga terbuka dan masih mau mendengarkan nasehat dia. Dan belakangan diketahui, ternyata dia yang membuat ini semua,” kata Henfri saat dihubungi.
Seperti diketahui, korban diperkosa pelaku dua tahun lalu pada saat berumur 13 tahun atau masih SMP kelas I. Korban sempat dibawa pelaku ke Semarang tanpa sepengetahuan orangtua dan melahirkan anak di sana.
(Baca: Kasus Pendeta Perkosa Bocah, KPAI Kota Bekasi Desak Polisi Tangkap Pelaku)
Setelah melahirkan, korban yang sudah tidak kuat dengan perlakuan pelaku, akhirnya melarikan diri dan kembali Kota Bekasi. Saat itulah orangtua korban tahu bahwa anak kesayangannya itu ternyata diperkosa oleh guru rohaninya sendiri. (AN/Res)