Sebelum melakukan aksi kejahatan, annggota geng motor sadis ternyata terlebih dahulu menggelar ritual tertentu. Hal ini dilakukan agar mereka berani saat melakukan aksinya yang selalu disertai tindak kekerasan.
“Kelompok geng motor ini punya ritual masing-masing sebelum beraksi,” kata Kapolresta Bekasi Kombes Pol Isnaeni Ujiarto
Pernyataan itu disampaikan Isnaeni dalam jumpa pers di Gedung Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (29/8/2014). Di situ juga hadir Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sujarno, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, dan Kasat Reskrim Polresta Bekasi AKP Wirdhanto Hadicaksono.
Dijelaskan Isnaeni, dari keterangan para tersangka geng motor Brigez, XTC dan Moonracer, aksi pengeroyokan dan pencurian dengan kekerasan dilakukan atas hasutan ketua geng motor. Mereka pun melakukan ritual tertentu agar berani saat beraksi.
“Seperti geng motor Moonracer, sebelum beraksi mereka diwajibkan melakukan ritual ngelem, dan mengkonsumsi zat adiktif tertentu seperti pil dekstro dan eximer agar berani dan lebih garang,” ucap Isnaeni.
“Karena ritual-ritual tersebut, dalam setiap operasinya mereka dikenal sadis. Dengan menggunakan berbagai senjata tajam mereka tidak segan-segan membacok, menganiaya korban, termasuk melakukan pengrusakan,” imbuh Rikwanto menimpali.
Ke tujuh belas tersangka yang diamankan ini merupakan anggota geng motor Brigez (5 orang), Moonracer (6 orang), dan XTC (6 orang).
Kelompok Brigez ADF (23), MHY (23), DE (25), HG (18), FW (21). Lalu Moonracer BHJ (17), ((20), RJB (24), REN (18), PAD (31), DW (16). Terakhir XTC ada FK (19), ML (22), IP (21), OPL (20), KMG (23), JMY (21).
Para komplotan ini tercatat sudah pernah melakukan aksinya di 19 wilayah di Kabupaten Bekasi.
Sumber: Detik