Impor Minyak, Jokowi, Surya Paloh, dan Pengusaha Misterius dari Cina

Pemerintah Republik Indonesia telah menandatangani kerja sama dengan pemerintah Republik Angola.Negara kecil di Afrika ini memasok minyak ke Indonesia.

Kerja sama tersebut disepakati sepekan setelah Presiden Jokowi dilantik. Wakil Presiden Republik Angola, Michael Domingos Vicente, datang ke Istana Negara.

Minyak dengan total 267 juta barel per tahun tersebut dipasok oleh Sonangol EP–perusahaan milik Republik Angola–ke Pertamina.

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh punya peran signifikan dalam hal ini.Ia punya kolega beranama Sam Pa, pengusaha asal Cina yang punya saham di Sonangol. Dari Sam Pa, kerja sama terjalin.

Tawaran Surya dan Sam Pa cukup menggiurkan: impor minyak dari Sonangol berpotensi menghemat pengeluaran pemerintah Rp 12 triliun per tahun.

Namun, menurut investigasi sejumlah media internasional, Sam Pa banyak terlibat bisnis ilegal di Afrika. Presiden Jokowi malah mempersilahkan Sam Pa berinvestasi di bidang infrastruktur.

The Economist dalam laporan utama “China Internasional Syndicate and the Afrika Trade” pada Agustus 2011 menyebut Sam Pa sebagai seorang misterius yang punya banyak nama samaran.

“Pak Jokowi menjawab tidak takut,” kata Rerie L. Moerdijat, Depupy Chairman Media Grup, yang terlibat aktif dalam kerja sama ini, seperti dikutip Majalah Tempo, belum lama ini.

“Siapa pun yang mau membantu bisa diterima selama tidak ada hanky-panky,” kata Rerie.

Ketika diwawancarai, Surya Paloh mengatakan kedua negara tersebut bisa bekerja sama. Angola negara kecil namun produksi minyaknya besar. Indonesia penduduknya besar dan kebutuhan minyaknya besar.

“Kenapa Pertamina dan Sonangol tak bekerja sama saja? Apa salahnya berpikir inovatif? Niat saya bukan mau jadi pedagang minyak dan cari komisi. Sontoloyo kalau itu,” katanya. (Res/Majalah Tempo)

Tinggalkan komentar