Site logo

Heri Koswara-Sholihin Tinggal Daftar ke KPU, Tri Adhianto Masih ‘Ngecer’ Surat Tugas

Pendaftaran calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi untuk Pilkada Kota Bekasi kurang lebih tinggal satu bulan. Namun baru duet Heri Koswara sebagai calon wali kota dan Sholihin selaku calon wakil wali kota yang sudah dipastikan siap dan bisa mendaftarkan diri ke KPU.

Heri Koswara adalah Ketua DPD PKS Kota Bekasi dan anggota DPRD Kota Bekasi dari 2004 hingga 2019 dan saat ini tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan calon legislatif terpilih DPRD Provinsi Jawa Barat 2024.  Sementara Sholihin merupakan Ketua DPC PPP Kota Bekasi dan anggota DPRD Kota Bekasi dari 2014 hingga 2024 dan tercatat sebagai calon legislatif terpilih pemilu 2024.

Pasangan tersebut sudah secara resmi mengantongi rekomendasi atau lebih tepatnya Surat Keputusan (SK) untuk mencalonkan Pilkada Kota Bekasi 2024.

SK tersebut diberikan langsung oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu kepada pasangan tersebut di kantor DPP PKS hari ini, Selasa (23/7/2024).

Secara matematis, PKS partai Heri Koswara bernaung dengan perolehan 11 kursinya di DPRD Kota Bekasi sudah cukup syarat untuk mendaftar. Ditambah lagi 2 kursi milik PPP, partai Sholihin berasal maka gabungan kursi kedua partai tersebut lebih dari cukup.

Usai menerima SK DPP PKS, Heri Koswara mengatakan akan segera melakukan deklarasi dengan melibatkan unsur gabungan partai koalisi serta elemen pendukung lain seperti relawan dan simpatisan.

“Setelah SK turun kami segera melakukan deklarasi dalam waktu dekat dan langsung bekerja menggalang kekuatan,” kata Heri Koswara, saat dihubungi via telpon selulernya, Selasa (23/7/2024).

Sementara itu, Sholihin menambahkan, duet Heri Koswara-Sholihin masih membuka peluang partai lain untuk tergabung dalam koalisi sebelum pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota di KPU Kota Bekasi.

“Kita masih terus menggalang kekuatan sebanyak-banyaknya untuk memenangkan Pilkada. Semua kekuatan akan kita rangkul,” kata Sholihin.

Pria yang akrab disapa Gushol itu juga optimis ia dan Heri mampu memenangkan hati masyarakat Kota Bekasi pada 27 November 2024 mendatang.

“Kami berdua punya pengalaman sebagai wakil rakyat, terutama Pa Heri. Dan yang jelas kami tidak punya beban masa lalu atau rekam jejak buruk dalam perjalanan Kota Bekasi,” kata Gushol.

Usai keluarnya SK pasangan Heri Koswara- Sholihin, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu langsung mengendors pasangan tersebut.

Lewat video berdurasi 45 detik yang ramai di berbagai WhatsApp Grup, Mantan Wakil Wali Kota Bekasi tersebut mengajak warga mendukung pasangan Heri Koswara-Sholihin.

“Mari kita terus semangat untuk memajukan kota kita, Kota Bekasi bersama Heri Koswara dan Sholihin. Saya kira ini sosok yang bisa kita harapkan mewujudkan Bekasi maju tentunya butuh kebersamaan dari kita semua,” kata Ahmad Syaikhu, lewat pesan video yang viral di WhatsApp Grup, Selasa (23/7/2024).

Tri Adhianto Masih Ngecer Surat Tugas

Menariknya saat Heri Koswara-Sholihin sudah memastikan untuk berpasangan dan siap mendaftarkan diri ke KPU Kota Bekasi, hal berbeda justru terjadi pada sosok atau kandidat petahana, Tri Adhianto.

Politisi PDIP dan mantan Wali Kota Bekasi tersebut, sampai saat ini baru mengantongi surat tugas baik dari partainya sendiri maupun partai lain.

Total ia sudah mengantongi kurang lebih 4 buah surat tugas atau sejenisnya. Mulai dari PDIP, PAN, PSI dan Demokrat.

Empat surat tersebut isinya sama, memerintahkan Tri Adhianto melakukan konsolidasi dan juga mencari pendamping atau calon wakil walikota.

Sebenarnya masih ada satu surat lagi yakni surat rekomendasi yang ia dapatkan dari Partai Gelora.

Sayang rekomendasi Gelora ibarat cek kosong yang tak bisa digunakan sebab partai tersebut adalah partai tak berkursi di DPRD Kota Bekasi dengan kata lain tak memenuhi persyaratan untuk bisa mencalonkan diri.

Menanggapi kondisi tersebut, Sekretaris DPC PDIP Kota Bekasi, Ahmad Faisyal mengatakan, partainya terus menggalang dukungan partai politik lain di Kota Bekasi. Mereka juga tidak mau terburu-buru untuk selama batas waktu pendaftaran masih tersedia.

“Kita tidak mau terburu-buru karena yang terburu-buru tidak baik. Tapi dengan adanya surat tugas yang dikeluarkan partai-partai untuk Tri Adhianto menunjukan bahwa yang bersangkutan mampu mengkonsolidasikan kekuatan politik yang ada di Kota Bekasi,” kata dia, saat jumpa pers, Senin (22/7/2024).

Selain baru mengantongi surat tugas yang bobotnya berbeda dengan Surat Keputusan, Tri juga belum jelas akan berpasangan dengan siapa pada Pilkada nanti.

Beberapa nama memang sempat mencuat akan mendampinginya. Mulai dari dua politisi Golkar, Novel Saleh Hilabi dan Faisal serta nama-nama lainnya misalnya politisi Gerindra, Abdul Haris Bobihoe namun sampai detik ini belum ada satu nama yang pasti.

“Saya kira nama-namanya ya sudah banyak beredar di jalan-jalan dan kemungkinan tidak jauh dari nama-namanya yang ada saat ini. Tapi tentunya kita akan menunggu keputusan masing-masing partai karena bicara wakil kita juga harus komunikasikan dengan koalisi,” kata Tri Adhianto, usai menerima surat rekomendasi di dari PAN, Sabtu (20/7/2024).

Dengan urung disepakatinya koalisi dan calon pendamping Tri Adhianto spekulasi pun lantas mulai berkembang, banyak pihak menduga Tri Adhianto masih jual mahal urusan wakil. Sebab ia merasa di atas angin dengan posisinya saat ini yang unggul secara popularitas maupun elektabilitas versi survey berbagai macam lembaga dibandingkan dengan figur politik lain.

Adapun spekulasi lain, belum terbentuknya koalisi lantaran masih banyak partai politik yang menghitung ulang peluang kemenangan berpasangan dengan Tri Adhianto. Sebab sekalipun Tri unggul dari sisi elektoral, akan tetapi secara matematis keunggulan tersebut bisa dipangkas.

Apalagi, sebagai politisi Tri belum teruji alias belum matang dalam berkontestasi. Kalau toh pada akhirnya dia pernah menjabat Wali Kota Bekasi tidak lebih hanya keberuntungan semata.

Sebab semua orang tau, saat itu Tri bisa menjabat Wakil Wali Kota karena berpasangan dengan Rahmat Effendi yang bisa menang jika dipasangkan dengan figur manapun. Yang artinya pada Pilkada lima tahun lalu atau tahun 2018, Tri sebatas nebeng dengan sosok Rahmat Effendi.

Barulah di Pilkada 2024 ini, ia benar-benar diuji kemampuannya dalam berpolitik ataukah ia hanya sebatas politisi yang numpang lewat.


*Foto: Presiden PKS, Ahmad Syaikhu saat menyerahkan SK pencalonan Pilkada Kota Bskasi untuk Heri Koswara dan Sholihin.

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment