Sekarang ini, beberapa kota besar di Indonesia mulai berbenah. Surabaya, Bandung dan Bogor pun sering disebut-sebut kebaikannya karena wali kotanya dianggap punya visi yang jelas dalam mengelola kota. Bagaiamana dengan Bekasi?
Tengoklah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ia berkali-kali mendapatkan penghargaan internasional karena mampu melibatkan warga secara aktif untuk membangun kota. Surabaya dikagumi banyak orang karena Risma punya wawasan mengelola kota yang bagus.
Di Bandung, Ridwan Kamil mulai membuktikan bahwa sebuah kota bisa ditata tergantung pemimpinnya. Kamil, tak selang berapa lama dilantik, langsung mengeluarkan ide-ide segar dan mencoba merealisasikannya demi kebaikan Bandung. Suasana hati warga Bandung pun menjadi sedikit “adem” ketika wali kotanya mau bekerja.
Namun, di Bekasi, Wali Kota Rahmat Effendi justru mendapat cibiran dari masyarakat. Masyarakat mengeluh bahwa infrastruktur di Kota Bekasi sangat buruk. Rahmat dibilang tidak bekerja dan tidak punya wawasan kekotaan.
“Saya tinggal di Bekasi tahun 2010. Kalau sampai sekarang tidak ada improvement, ya pantas dibully. Soalnya 2011 2012 mencuat walikota-walikota teladan. Harusnya 4 tahun cukup ada perubahan lah. Jangan ketinggalan #maluuunya tu d sini –> nunjukidungwalkot,” kata pembaca klikbekasi.co, Wuri Handayani.
Ardiansyah, warga Bekasi, mengatakan, mereka yang berhasil menata kota kebanyakan memang punya wawasan kekotaan yang bagus. “Jokowi meskipun tidak punya disiplin ilmu kekotaan, tapi punya wawasan. Nah, Bekasi, wali kotanya tutup telinga saja. Semua kebijakannya politis,” katanya.
Wali Kota Bekasi pun menanggapi hebohnya bullyan tersebut. “Mohon tidak diragukan komitmen saya membangun kota sesuai kesanggupan dan kemampuan yang saya bisa. Hanya orang-orang yang tidak paham dan mempunyai sempit hati dan iri membuat komentar seperti itu,” lanjut Rahmat.(Res)
Baca semua topik #BEKASIDIBULLY