Polresta Bekasi Kota dan Polsek Medan Satria telah mengungkap kasus penembakan sadis di restoran cepat saji Hoka Hoka Bento di Jalan Harapan Indah Kavling 2 Blok B, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Kamis, 8 Oktober 2015 lalu.
Pelakunya antara lain Joni alias Jon bin Mukri, Renhat Sibarani alias Dinyo bin Tumpal, Dian Faisal alias Degol bin Khotib dan Irwanto alias Toge bin Tugimin. Mereka punya tugas masing-masing. (Baca: Ini Profil 4 Pelaku Penembakan Sadis di Harapan Indah)
Seperti apa detail kronologi kejadiannya versi polisi?
Siang itu, Kamis (8/10/2015), para pelaku berkumpul di rumah Joni di Kampung Kaliabang Rorotan RT 10 RW 05 Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
“Joni adalah pemimpin komplotan itu. Jadi, titik kumpul mereka di rumah Joni. Di sanalah mereka mengatur ke mana harus pergi mencari sasaran,” kata Kapolsek Medan Satria AKP Helmi Rusta Welli belum lama ini.
Setelah ‘berdiskusi’ singkat, mereka pun memutuskan bergerak ke arah perumahan Wisma Seroja, Bekasi Utara. Joni mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna merah dengan dibonceng oleh Irwanto. Sedangkan Renhat mengendarai motor Suzuki FU dengan dibonceng oleh Dian.

“Di Seroja, mereka tidak mendapatkan sasaran. Mereka memutuskan untuk masuk kawasan perumahan Harapan Indah. Mereka sempat mengintai di KCF dan Mc Donal. Akhirnya mereka berhenti di belakang Hoka Hoka Bento,” kata Helmi.
Dengan tenang, Renhat dan Joni pun turun. Motor diserahkan kepada Irwanto dan Dian. Renhat berjalan di depan menuju parkiran motor dengan membawa kunci leter T. Joni, yang menyelipkan pistol rakitan di pingggang, ikut mengiringi Renhat sambil memastikan kondisi aman.
“Renhat menyasar Suzuki Satria bernomor polisi B 3829 TZL. Tapi aksinya diketahui oleh Istion, Putri dan Laela Sari. Saksi meneriaki Renhat maling,” jelas Helmi.
Renhat akhirnya memutuskan tidak mengambil motor. Ia dan Joni bergerak ke arah Irwanto dan Dian yang sudah menuggu di jalan. Agar tidak ada yang mengejar, Joni berhenti sejenak dan meletuskan tembakan ke arah langit satu kali. Namun, tanpa disangka-sangka, korban, Ismail Muzamil (27) menghadang Joni.
“Joni menembak mulut Ismail. Ismail terjatuh sambil memegang mulutnya yang keluar darah. Empat pelaku kabur,” kata Helmi.
Ismail, yang terkapar dalam kondisi kritis, segera dibawa ke Rumah Sakit Citra Harapan Indah. Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sana, tim medis mengangkat peluru yang bersarang di rahangnya.
Meski sempat siuman, Ismail akhirnya meninggal pada Sabtu (10/10/2015) karena tidak kuat menahan rasa sakit yang dideritanya. (Res)