Bakal calon (Balon) Bupati Bekasi dari PDIP Kabupaten Bekasi diwajibkan patungan untuk membiayai survei yang bakal dilakukan oleh DPD PDIP Provinsi Jawa Barat.
“Biaya surveinya berapa, calon ada berapa. Nah kalau biaya survei itu Rp 100 juta dan calon ada 10, maka masing-masing calon akan patungan untuk biaya survei tersebut,” ujar Bendahara DPD PDIP Provinsi Jawa Barat, Waras Wasisto di Bekasi, Minggu (6/3).
Dijelaskan olehnya, mekanisme patungan merupakan wujud dari budaya gotong royong yang merupakan ruh partai sekaligus mengukur sejauh mana tingkat keseriusan kandiddat.
“Kalau yang serius nyalon maka akan keluar uang untuk survei. Kalau untuk biaya survei gak mau keluar, mending gak usah nyalon,” tegas Waras, kepada awak media.
Survei sendiri kata dia, akan dilakukan setelah DPD rampung melakukan verifikasi berkas masing-masing kandidat.
“Kamis atau Jumat ini verifikasi berkas. Selesai itu kami akan melakukan survei,” kata dia.
Dari survei nanti, nama-nama yang ada akan dikerucutkan, mengacu pada hasil survei.
“Kita akan kirim ke DPP partai, nama-nama yang hasil surveinya bagus.Nanti DPP yang bakal menentukan,” kata dia.
Proses penjaringan sampai saat ini masih pada tahap sosialisasi aturan partai terhadap peserta penjaringan.
“Ada 3 daerah yang akan melaksanakan Pilkada, salah satunya Bekasi. Nah tadi para balon dipanggil ke DPD untuk menerima sosialisasi SK partai berkenaan dengan penjaringan,” pungkasnya.
Sedikit informasi, total balon Bupati dari PDIP Kabupaten Bekasi berjumlah 11 orang. 10 orang mendaftar melalui penjaringan di DPC dan 1 nama dijaring melalui Pimpinan Anak Cabang (PAC).(Ical)