Ada sejumlah keanehan dalam perampokan di PT Global Kemas Utama yang beralamat di Jalan Kedaung Kampung Cimuning Rt 01 Rw 04, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.
Perampokan yang terjadi pada Jumat, 26 Februari 2016, sekira pukul 02.00 WIB, itu berlangsung sangat rapi–begitu polisi menyebut.
Berikut sejumlah keanehan perampokan itu, jika merujuk keterangan para saksi:
1. Tali sepatu
Ada 6 pelaku yang beraksi. 3 pelaku masuk lebih dulu ke dalam area perusahaan dengan memanjat pagar. 3 lainnya menyusul ke dalam setelah kondisi ‘aman’.
3 pelaku itu, dengan bermodal sepucuk senjata api dan golok, ‘menaklukkan’ 5 orang (saksi) di lokasi. Korban dilakban mulutnya dan diikat dengan tali sepatu pada bagian kaki dan tangan.
Jika korbannya ada 5 orang, berarti pelaku setidaknya menyiapkan 10 tali sepatu untuk mengikat kaki dan tangan. Tali yang cukup banyak.
Mungkinkah pelaku sudah mengetahui jumlah orang di lokasi, sehingga tali yang dibawa cukup untuk menakulukkan korban? Atau memang pelaku sengaja menyiapkan begitu banyak tali?
“Sepertinya direncanakan dengan sangat matang,” kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota Iptu Puji Astuti, Minggu (28/2/2016).
2. Pelaku Perempuan
Setelah korban ditaklukkan, pelaku mengambil kunci gembok dan membuka pintu gerbang. Mobil Avanza masuk. Di dalamnya ada 3 pelaku lain, salah satunya perempuan.
Pelaku perampokan perempuan jarang ditemui dalam kasus-kasus kriminal di Kota Bekasi. Memang, pernah ada dalam perampokan di Kemang Pratama Bekasi belum lama ini.
Namun, belakangan, perempuan itu diketahui merupakan teman korbannya sendiri. Dan perampokan itu ‘hanyalah’ akal-akalan oknum polisi untuk memeras seorang pengguna narkoba.
Mungkinkah perempuan dalam kasus ini juga ‘orang yang tahu’ keadaan perusahaan (target)?
3. Tahu peta
Para pelaku nampak paham betul kondisi perusahaan itu. Usai menaklukkan korban, pelaku langsung menuju ke ruangan manajemen di lantai dua.
Di sana, pelaku bisa mengetahui letak di mana brankas uang berada. Padahal para korbannya tidak ikut: karena kaki dan tangan diikat pelaku.
Selain menguras brankas, pelaku juga membawa 9 unit monitor komputer, 2 unit sepeda motor beserta STNK asli dan 1 STNK mobil.
Perampokan model serupa
Perampokan model serupa, dari catatan Klik Bekasi, pernah terjadi satu kali di PT Fastrata Buana, Kabupaten Bekasi, Oktober 2015 silam.
Pelaku yang beraksi ada 4 orang. Korbannya ada 7 orang. Korban diikat dan dilakban mulutnya. Seperti dalam kasus di Mustikajaya, satpam PT Fasrata juga ‘ditaklukkan lebih dulu’.
Belakangan, diketahui, perampokan di PT Fasrata melibatkan orang dalam: pelaku sudah bersekongkol dengan salah satu korbannya.
Sejumlah keanehan itu tentu akan terjawab setelah polisi menyelidikinya.
“Kami sudah melakukan olah kejadian perkara dan meminta keterangan para saksi. Saat ini masih kami selidiki,” kata polisi.
(Res)