Banjir masih menjadi salah satu masalah di Kota Bekasi. Bahkan sebagian warga merasa dihantui ancaman banjir yang sewaktu-waktu melanda.
Ketua RW 13 Jatiwaringin Asri, Arifin misalnya mengeluhkan ancaman banjir di pemukiman mereka tinggal. Keluhan tersebut ia sampaikan dalam reses Anggota DPRD Kota Bekasi, Chairoman J Putro.
“Saat musim hujan seperti ini kami warga was-was. Kami takut sewaktu-waktu banjir datang,” kata dia pada momen reses di Jatiwaringin Asri, baru-baru ini.
Oleh karena itu, ia berharap adanya solusi permasalahan banjir. Salah satunya mendorong pembangunan folder Kempo yang belum juga dibangun oleh Pemkot Bekasi.
“Kami sangat mengharapkan solusi mengatasi banjir. Solusi yang lebih komprehensif dan terintegrasi atasi banjir di wilayah kami,” kata Arifin.
Menanggapi keluhan warga, Chairoman mengatakan, pembangunan folder Kempo merupakan program eks Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Sayang saat ini belum terealisasi.
“Informasi yang saya dapatkan, pihak Pemkot Kota Bekasi kesulitan dalam pembebasan lahan yang merupakan lahan sengketa. Namun kami DPRD Kota Bekasi mendorong agar hambatan ini bisa segera diatasi, ” kata dia.
Untuk banjir sendiri, Chairoman mendorong adanya grand strategi penanggulangan banjir yang lebih komprehensif. Sehingga banjir tidak menjadi momok terus menerus.
“Harus ada grand strategi yang bisa menjawab persoalan banjir dalam waktu singkat. Sehingga banjir tidak jadi momok,” kata dia.
Adapun langkah yang mesti ditempuh antaralain, membangun sumur-sumur resapan, folder, peningkatan ruang terbuka hijau. Termasuk penataan dan perbaikan aliran sungai dan saluran air.
“Penanganan parsial banjir saat ini oleh Pemkot Bekasi, menunjukkan Kota Bekasi belum punya grand strategi komprehensif atasi banjir di Kota Bekasi”, ujarnya mengakhiri pembicaraan.
*Foto: Keluhan banjir mengemuka dalam Reses yang digelar Anggota DPRD Kota Bekasi, Chairoman J Putro.
