Banjir Kota Bekasi Jadi Sorotan Banyak Pihak

Banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Bekasi sejak Kamis (21/4/2016) pagi menjadi sorotan tersendiri bagi banyak pihak.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) Basuki Hadimuljono mengaku prihatin atas jebolnya tanggul di Kali Bekasi, tepatnya di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP).

“Secepatnya ditambal. Dibikin tanggul,” kata Basuki di PGP, RW 08, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (22/4/2016) dinihari.

PGP memang menjadi lokasi terparah banjir kali ini karena letaknya yang berada pada titik pertemuan Kali Cikeas dan Cileungsi menuju aliran Kali Bekasi.

Sejumlah pihak nampak turut terjun ke lapangan untuk membantu proses evakuasi dan mendirikan pengungsian bagi warga sekitar. Antara lain TNI, Kepolisian, BPBD Jabar dan Bekasi, serta Basarnas.

Banyak pula pihak dari luar pemerintah, seperti Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan. Mereka bahu-membahu menyediakan logistik.

Wakil Ketua Umum Baguna Pusat PDI Perjuangan Mochtar Mohamad mengatakan, Pemkot Bekasi harus lebih bekerja keras untuk mengurai persoalan ini.

“Bukan persoalan penanganan bencananya saja yang dipikirkan, tapi juga langkah antisipasinya. Kasihan masyarakat,” kata mantan Wali Kota Bekasi itu.

Halaman masjid di PGP nampak luluh lantak pascabanjir.
Halaman masjid di PGP nampak luluh lantak pascabanjir.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menepis anggapan banyak pihak mengenai kelambanan jajarannya. Menurut Rahmat, kelambanan justru ada di pihak Perusahaan Jasa Tirta II (PJT).

“Tanggul jebol itu karena luapan dari Bogor. Semestinya petugas PJT II yang berwenang mengatur bendung berkoordinasi secara cepat. Sayangnya berbelit,” kata Rahmat.

Sejumlah warga sekitar mengaku kecewa dengan Pemkot Bekasi. Mereka menilai pembangunan tanggul di Kali Bekasi yang jebol itu dikerjakan asal-asalan.

“Biaya untuk peninggian tanggul besar, mencapai miliaran rupiah, tapi hasilnya terlihat asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi,” kata Andreas, warga PGP Blok G36 Nomor 8.

Ketua Koordinator Satuan Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi Ahmad Dimyati mengatakan, di PGP, lebih dari 700 kepala keluarga terkena dampak banjir.

Selain itu, sebanyak 500 kepala keluarga di lokasi lain juga terdampak banjir, di antaranya Perumahan Bumi Nasio sebanyak 500 kepala keluarga, Perumahan Dosen IKIP sebanyak 400 kepala keluarga, Perumahan Villa Jatirasa sebanyak 500 kepala keluarga.

“Sisanya menyebar di Perumahan Kemang Ifi Graha, Perumahan Pondok Mitra Lestari, Perumahan Depnaker, Perumahan PPA, Perumahan Kemang Pratama, dan masih banyak lagi,” katanya. (Rizal/Res)

Satu pemikiran pada “Banjir Kota Bekasi Jadi Sorotan Banyak Pihak”

Tinggalkan komentar