Site logo

Awas, Program Smart City Pemkot Bekasi Bisa Jadi ‘Smart Proyek’

Anggota DPRD Kota Bekasi Linggom Toruan mempertanyakan program smart city atau kota pintar yang tengah dicanangkan dan mulai dijalankan oleh Pemkot Bekasi. Program tersebut rawan menjadi ajang para pejabat mencari untung.

Menurut Linggom, program smart city nampak lebih banyak berorientasi pada proyek-proyek fisik semata. Pemerintah akhirnya sibuk mengeluarkan anggaran untuk pengadaan barang yang sebenarnya tidak terlalu urgen.

Linggom menilai program smart city akan menjadi lucu jika melihat kondisi tata kelola birokrasi dan pelayanan publik Kota Bekasi yang belum ‘smart’. Bagaimana pun, kata Linggom, mental birokrasi harus benar dulu sebelum berbicara prorgam smart city.

“Jangan sampai program smart city malah jadi smart proyek. Bukankah para kepala dinas sangat pintar kalau berbicara proyek?,” kata Linggom menyindir.

(Baca juga; DPRD: Program Smart City Kota Bekasi Jangan Cuma Wacana)

Linggom mengatakan, indikator keberhasilan smart city bukan hanya terletak pada barang atau fasilitas fisiknya saja. Yang terpenting, kata Linggom, adalah konsep hidup “berkota” yang cerdas.

“Kalau pegawai pemerintahannya belum punya kesadaran melayani masyarakat, program smart city tidak akan berjalan. Mulailah dengan hal-hal kecil saja dulu. Jangan muluk-muluk tapi tidak jelas,” kata Linggom.

Seperti diketahui, Rabu (7/10/2015), Pemkot Bekasi menggelar rapat dengan Komisi A DPRD setempat. Tim prorgam smart city dipimpin oleh Kepala Dinas Tata Kota, Koswara. Program smarty city yang sudah mulai berjalan antara lain parkir meter.

(Ical/Res)

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment
    Home
    Mulai Menulis
    News