Kabar Pudjiastuti masuk dalam kabinet Jokowi semakin mamanas. Banyak pro dan kontra. Terutama karena pemilik maskapai Susi Air ini hanyalah tamatan SMP.
(Baca ini: Kisah Susi Pudjiastuti, Pemilik Maskapai Susi Air yang Hanya Tamatan SMP)
Prediksi bahwa Susi akan masuk daftar kabinet semakin menguat lantaran di media massa tersebar nama-nama menteri Jokowi. Salah satunya adalah Susi.
Kamis, 23 Oktober 2014, Jokowi memanggil Susi ke istana negara. Apa yang dibicarakan? “Bicara soal penerbangan, tentang penerbangan, perikanan,” kata susi kepada wartawan.
(Baca: Susi Pudjiastuti Calon Menteri?)
Susi juga bertemu dengan mantan Ketua Tim Transisi Rini Soemarno dalam pertemuan tersebut. “Tapi saya tidak mau berasumsi. Soalnya tidak ditanya mengenai menteri,” katanya.
Susi, boleh dikatakan, merupakan perempuan tangguh. Ia mampu mengembangkan bisnis perikanan di Pangandaran dan pesawat kecil yang mengantar logistik ke tempat-tempat terpencil.
Ia mengawali karirnya sebagai bakul ikan, layaknya perempuan Pangandaran lain. Kini, ia mampu memberdayakan masyarakat sekitar. Ketika Aceh dilanda Tsunami, pesawat Susi adalah yang pertama berhasil mendarat untuk mengirimkan bantuan.
Bagaimana menurut Anda?
(Res)
Prof. DR. Edi Winarto, SH, MACD
Minggu, 26 Oktober 2014 at 13:42Biarpun dia cuma lulusan SD, kalau punya visi yang bagus, punya ide brilian, bekerja keras dan mampu membesarkan perusahaannya menjadi perusahaan kelas atas dan mampu memotivasi karyawannya menjadi lebih bisa bekerja saya kira sah-sah saja daripada profesor doktor banyak jabatan tapi lebay, tidak tegas (seperti Presiden terdahulu) dengan kepandaiannya licik suka menipu, dsbnya. Saya lebih memilih lulusan SMP tapi jujur, komitmen dan punya aura sebagai pemimpin. Tidak mungkin ibu Susi tidak cerdas dengan bukti mampu membesarkan perusahaan Susi Air nya perusahaan penerbangan satu-satunya yang melayani jalur khusus. Ini luar biasa dan harus di apresiasi
Ira Pjt
Minggu, 26 Oktober 2014 at 19:59Bukti nyata sdh ada, dp teori doank…lg pl makin tinggi pendidikan spekulasi politik makin tinggi shg kemgkinan pemikiran ke arah kolusi nepotisme makin besar
ZAITUL IKHLAS
Minggu, 26 Oktober 2014 at 21:22Hari ini adalah moment yang sangat penting dan bersejarah bagi komunitas kelautan dan perikanan. Ternyata gelar akademik tidak selalu jadi jaminan untuk menduduki suatu jabatan strategis di pemerintahan. Semoga kementerian kelautan dan perikanan yg dinakodai oleh bu susi akan dapat melahirkan usahawan-usahawati muda demi terwujudnya industrialisasi kelautan dan perikanan di tanah negeri yang kita cintai ini. Bravo bu menteri …. !!!!
Monga
Senin, 27 Oktober 2014 at 00:40Gue mach setuju apa kata brother2 semuanya….karena katanya dia seorang pengusaha sukses, profesional dan tidak terindikasi dengan namanya korupsi…..Ini karena bu susi sudah clear dari KPK dan PPATK…tetapi masih ada yang kurang menurut gue pak jokowi dalam menyaring orang yang bersih (untuk kalangan pengusaha yang jadi mentri)….kalau memang pengusaha apa sudah betul2 taat pajak dan bukan pengemplang pajak……ini bisa didapatkan dari pihak pajak dengan pelaporan spt tahunan pajak pendapatan perusahaan dan wp pribadinya….ini bisa dilihat dari kekayaannya dan pajak tahunannya apa sudah proposional apa yang telah dilaporkan kepihak pajak…..bgm menurut brother… karena banyak orang yang sukses tetapi banyak yang mengemplang pajak…..kalau pengemplang pajak itu namanya apa yach?????? Korupsi atau apa….??? salam 3jari..
eka santosa
Senin, 27 Oktober 2014 at 04:18maaf maaf ini sebelumnya menurt saya tulisan ini cuma dibuat oleh orang berpendidikan tinggi tp tidak punya kwalitas dan kemampuan.
un
Senin, 27 Oktober 2014 at 06:37Tidak,, masih banyak putra putri terbaik di negeri ini yg berprestasi dalam membangun bahkan lebih dari itu, masih banyak yg punya moral dan latar belakang baik.
Agnostic
Senin, 27 Oktober 2014 at 07:04Kalau dia mau gelar tinggal beli seperti kebanyakan pejabat sekarang, ga pernah kuliah tiba-tiba gelarnya nambah hahaha
bocah luwung
Senin, 27 Oktober 2014 at 09:54Semoga ikan-ikan yg dicuri asing yg konon mencapai 30 triliun/tahun bisa diselamatkan dgn bekerja sama dengan TNI-AL, sehingga bisa memakmurkan rakyat
Bu Susi kami doakan semoga Alloh SWTmemberikan kekuatan lahir batin.
tien xo
Senin, 27 Oktober 2014 at 17:49Wow,…..kerenn, ini baru betul mentri ga harus bergelar Dan bertitel, Karena mentri bukan jabatan akademik JD ga butuh gelar, Karena emang ga Ada sekolah mentri atau universitas jurusan permentrian. Salut kabinet kerja.
Is
Senin, 27 Oktober 2014 at 17:57Bukan jago ngomong dan berdebat dalam kabinet kerja tapi perilaku kerjanya ….to do ….bukan i will do ….gak butuh orang yang hanya omong . Biasanya bulshit ….10 tahun indonesia berlalu dalam kehampaan …..krn banyak omong dan besar membualnya
anon
Senin, 27 Oktober 2014 at 18:50emang sejak kapan menteri butuh pendidikan sarjana atau professor? bukanya syaratnya cuma taat dan menjunjung tinggi asas koruptor?
jenny
Senin, 27 Oktober 2014 at 23:01smngat bu susi smg bs memajukan perikanan,,n di jmn skrg punk ttel it cmn bhg tp skrg kt smua bth bkti,,,,slmt untk kbnet krj
Griya Inspiratif
Senin, 27 Oktober 2014 at 23:33Mbois Tenan Mentrine. Seep !!!!
Ester
Rabu, 29 Oktober 2014 at 12:37Hai s1, s2,s3, ngaca dong, jdn cuma kritik dan cemburu aja…malu dong dgn diri sendiri, jgn2x ijazah tembak semua.
novi
Rabu, 29 Oktober 2014 at 19:47Kita rakyat tinggal mengawal bagaimana bu susi bekerja nanti… semoga dapat membuktikan kepada mereka2 yg hanya bisa mencemooh karena cemburu… atau kenyataan pahit nya bila bu susi ternyata melenceng ya tinggal di urus sama kpk gitu kan… tp saya yakin bu susi mampu untuk amanah….
Bas
Rabu, 29 Oktober 2014 at 22:00Jgn suka menghujat, berpikirlah positif karena itu merupakan landasan dari seluruh ilmu pengetahun, jadi walaupun Ibu Susi tamat SMP tetapi pikirannya profesor.
Perlu kita sadari bahwa ibu Susi sudah hampir keliling Indonesia sampai ke pelosok dan mengetahui apa yg dibutuhkan mesyarakat pesisir bahkan lihat sendiri (itu dlm skali mikro) dalam skala makro ibu Susui tau bagaimana berbuat untuk Negeri ini karena banyak exercise di negara luar yg diketahui, jadi menurut saya ibu Susi lengkap dengan pengalaman.Yg dicari kan yg berpengalaman bukan berpendidikan. Melihat perkembangan beberapa hari ini, ibu Susi sdh mulai menunjukan bahwa beliau mampu, bukan karena ijazah tetapi hidup dgn segudang pengalaman dan dgn hati yg tulus buat rakyat ibu Susi akan mampu. TERAKHIR yg saya tau Ibu SuSI berhati mulia buat rakyat.