Site logo

Ahok Siapkan Laporan untuk Penjarakan Koruptor TPST Bantar Gebang

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah menyiapkan laporan untuk melaporkan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang.

Ahok mengatakan, terlapor adalah pengelola TPST Bantar Gebang yaitu PT Godang Tua Jaya dan [T Navigat Organic Enegry Indonesia selaku join operation. Laporan tersebut didasarkan pada temuan Badan Pemeriksa Keuangan.

“Sekarang kita lagi siapkan bahannya. Semua bukti sudah ada. Biarkan nanti aparat penegak hukum yang menindaklanjuti,” kata Ahok kepada wartawan di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Ahok, ada sejumlah hal yang terindikasi menjadi ladang korupsi. Pertama ialah mekanisme lelang di Dinas Kebersihan. Dalam dokumen lelang elektronik, PT Godang Tua Jaya dan PT Ernijuta Agung, yang dikendalikan Rekson Sitorus dan keluarganya, mendapatkan sejumlah proyek dengan nilai puluhan miliar.

(Baca: Bos PT Godang Tua Jaya Dipenjara, Siapa Bakal Susul?)

Yang kedua, PT Godang Tua Jaya juga diduga memainkan tonase sampah agar pembayaran uang tipping fee atau jasa pengelolaan, yang dihitung berdasarkan ton sampah masuk, ikut melambung. Audit Badan Pemeriksa Keuangan terbaru secara jelas menyebut,

‘Pelaksanaan penimbangan tidak dilakukan berdasarkan pendataan dan pengolahan database berat kosong truk yang terbaru secara periodik, sehingga tonase sampah yang menjadi dasar pembayaran tipping fee tidak dapat diyakini kewajarannya dan terdapat perbedaan berat kosong truk yang berindikasi merugikan daerah Rp 1.237.682.127.’

“Temuan BPK kan menyebutkan ada perselisihan timbangan truk. Mungkin dari situ bisa dicari, mungkin ada semacam lelang, mungkin sewa truk, truk yang masuk,” kata Ahok.

Yang ketiga, adalah dugaan adanya aliran dana dari PT Godang Tua Jaya kepada sejumlah oknum. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful mengatakan, praktik korupsi di TPST Bantar Gebang harus diperangi dan diusut sampai tuntas oleh penegak hukum.

“Pengelolaan sampah ini menyangkut duit gede banget. Itu harus diingat. Maka ada indikasi oknum yang bermain-main di sini,” katanya. (Baca: Ketua DPRD Bekasi Aktor Intelektual Kisruh Bantar Gebang?)

“Termasuk alau staf saya bermain, wah ini kesempatan bagi saya untuk memecat mereka. Kita ingin bahwa proses ini transparan. Bukan masalah uangnya. Bukan. Tapi praktik-praktik yang tidak transparan itu yang harus kita perangi. Kita lebih ingin meningkatkan kinerja.”

(Res)

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment
    Home
    Mulai Menulis
    News