Berita  

17 SMA di Kota Bekasi Siap Ujian Nasional Berbasis Komputer

Avatar photo

Dinas Pendidikan Kota Bekasi mencatat sebanyak 17 sekolah di wilayah itu telah siap menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk tahun ajaran 2016.

“Jumlah sekolah yang berpartisipasi ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 yang hanya diikuti dua sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Rudi Sabarudin di Bekasi, Sabtu (26/3/2016).

Dia mengatakan, sebanyak 17 sekolah yang siap tersebut terdiri atas enam SMK negeri dan swasta serta 11 SMA negeri dan swasta yang tersebar di 12 kecamatan setempat.

“Kesiapan sekolah-sekolah tersebut merupakan kesanggupan masing-masing pengelolanya dan bukan berdasarkan penunjukan dari Disdik,” katanya.

Rudi mengatakan, persiapan untuk pelaksanaan UNBK ini sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari dengan memberikan pelatihan kepada para operatornya.

“Berbagai kendala yang mungkin dihadapi saat hari pelaksanaan nanti, sudah dicarikan antisipasi juga solusinya,” katanya.

Penjelasan-mengenai-ujian-nasional-berbasis-komputer

Pihaknya juga rutin menggelar pelatihan untuk meningkatkan kemampuan para operatornya.

Menurut Rudi, kendala yang mungkin terjadi dan perlu diantisipasi antara lain perihal pasokan listrik dari PT PLN untuk perangkat teknologi informasi.

“Untuk mengatasinya, jauh-jauh hari Disdik Kota Bekasi sudah menjalin koordinasi dengan PLN melalui penyediaan Uninterruptible Power System yang disiagakan untuk menjamin pasokan listrik tidak terganggu,” katanya.

Menurut dia, pasokan listrik adalah syarat mutlak diselenggarakannya UNBK berbasis komputer karena seluruh soal dikerjakan siswa melalui perangkat komputer yang disokong arus listrik.

“Kami tidak mau pengerjaan soal terganggu akibat pasokan listrik yang terputus,” katanya.

Tentang UNBK

Dikutip dari situs Kemendikbudi, UNBK, disebut juga Computer Based Test (CBT), adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya.

Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.

Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).

Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

unbk

Secara bertahap, pada tahun 2015, dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 555 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 378 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri.

Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline.

Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).

(Antara/Res)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *