Bukan tanpa alasan Presiden Jokowi memilih Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan. Jonan, selama menjabat sebagai Dirut PT KAI, punya banyak prestasi.
“Sosok pekerja keras. Jarang pulang. Sering tidur di kereta ekonomi,” kata Jokowi mengumumkan susunan kabinet di Istana Negara, 26 Oktober 2014.
(Baca Ini: Resep Leadership Ignasius Jonan)
Dari berbagai informasi yang kami himpun, ada beberapa perubahan signifikan di perkeretaapian Indonesia selama dipimpin Jonan. Meskipun masih ada kekurangan di sana -sini.
Berikut kami sajikan untuk Anda:
Jonan menarik kereta-kereta ekonomi yang beroperasi di Jabodetabek. Menurutnya, Kereta Rel Listrik (KRL) tidak boleh ada kelas. Semua kereta harus berpendingin.
Jonan menghentikan sistem tiket berupa kertas atau karcis dan menggantinya dengan kartu elektronik. Harganya lebih murah. Dengan begini, tak perlu lagi petugas meminta karcis kepada penumpang di gerbong KRL.
Sekarang, stasiun sudah sangat rapi. Orang yang hendak masuk ke stasiun harus menggunakan tiket. Alhasil, tidak ada lagi pedagang, pengemis atau pengamen yang masuk ke gerbong kereta.
(Baca Ini: Kebijakan Paling Kontroversial Ignasius Jonan)
PT KAI menerapkan sistem pembelian tiket secara online. Calon penumpang bisa memesan jauh-jauh hari, kemudian mencetak tiketnya sendiri di stasiun. Sangat praktis. Calo tiket pun tidak bisa berkutik.
Dulu, naik kereta ekonomi benar-benar mengenaskan. Apalagi jarak jauh. Tapi, sekarang, kereta ekonomi pun sangat bersih dan harganya murah. Wajar saja, tiket kereta ini selalu laris manis terjual.(Res)