5 Aksi Blusukan Bu Menteri Susi Pudjiastuti yang Menghebohkan

Sehari setelah dilantik, Menteri Kelautan dan Perikanan langsung beraksi. Ia datang ke kantor barunya untuk mengecek ruangan-ruangan.

(Baca: Kisah Susi Pudjiastuti, Pemilik Maskapai Susi Air yang Hanya Tamatan SMP)

Satu-satunya menteri yang hanya tamat SMP ini berkenalan dengan sluruh staf dan pegawai di kementeriannya.Ia nampak akrab sehingga anak buahnya pun menyambut gembira.

(Baca Ini: Tato di Kaki Bu Menteri)

Ada beberapa aksi unik menteri yang punya tato di betis ini. Apa saja? Berikut kami sajikan untuk Anda;

1. Datang di Kantor Pukul 07.00 WIB

Susi datang ke kantornya pada pukul 07.00 WIB, Selasa, 28 Oktober 2014. Menjadi pengusaha dan terbiasa menghargai waktu, kedatang Susi di pagi hari ini memang bukan hal luar biasa. Namun, ini cukup membuat para pegawai yang baru berangkat heboh.

2. Langsung Datangi Anak Buah

Susi tak perlu mengumpulkan para pegawainya di satu tempat. Ia justru yang mengenalkan diri kepada pegawainya, dari lantai ke lantai, dari ruangan ke ruangan. Para pegawai pun nampak girang didatangi Bu Menteri Susi.

3. Naik-Turun Tangga

Susi, dengan tubuhnya yang langsing, nampak gesit naik-turun tangga. Ya, ia tidak menggunakan lift. Ia pertama datang langsung naik ke ruangannya di lantai 7, kemudian menuruni lantai demi lantai.

4. Lari-larian

Jangan bayangkan Susi naik-turun tangga dengan gerakan yang pelan. Ia berlari. Ini persis seperti waktu Jokowi memanggil nama Susi pada pengumuman kabinet, 26 Oktober 2014 di Istana. “Wah, ini, si ibu lari-larian,” kata Jokowi.

5. Bikin Ngos-ngosan

Para pegawai dan wartawan yang mengikuti Susi tentu saja kuwalahan. Mereka nampak ngos-ngosan di belakang Susi. Dari gerakannya, Susi sangat luwes: jelas sekali bahwa ia memang terbiasa bergaya begini.

12 pemikiran pada “5 Aksi Blusukan Bu Menteri Susi Pudjiastuti yang Menghebohkan”

  1. Inilah Kartini yang sesungguhnya. Sukses bu Susi.
    Ijazah cuma sehelai kertas. Ibu telah membuktikan bahwa sukses tak harus dgn sederet titel.
    pendidikan tinggi tapi malas dan bermental koruptor, itulah sampah masyarakat.

    Balas

Tinggalkan komentar