Berita  

2 Bulan Berlalu, Kematian Falya di RS Awal Bros Masih Misterius

Avatar photo

Penyebab kematian Falya Rafaani Blegur (1,1) di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi, pada 11 November 2015 lalu, masih misterius. Keluarga berharap penyebab kematian Falya bisa terungkap.

Ayah Falya, Ibrahim Blegur (36) mengatakan, Polda Metro Jaya juga belum merilis hasil otopsi Falya yang sudah dilakukan sejak 27 November 2015.

“Penyidik berjanji akan merilis hasil otopsi, yaitu 12 hari setelah makam Falya dibongkar,” kata Ibrahim di Bekasi, Senin (25/1/2016).

Menurut Ibrahim, beberapa waktu lalu, ia sudah mendatangi Mapolda Metro Jaya di Jakarta untuk menanyakan perkembangan penyelidikan kasus Falya.

“Satu penyidik mengatakan, hasil otopsi belum bisa diumumkan karena masih diselidiki. Penyidik lain mengatakan kepolisian tidak punya alat pengukur antibiotik,” ungkapnya.

Ibrahim mengatakan, ia dan istrinya menaruh kepercayaan yang besar kepada kepolisian. Kata dia, sebagai orangtua, mereka hanya ingin mengetahui apa yang sebenarnya menimpa Falya.

“Pihak RS Awal Bros bersama Pemkot Bekasi mengklaim sudah menangani Falya sesuai standar operasional. Tapi yang kami pertanyakan selama ini adalah mengapa Falya meninggal?,” kata Ibrahim.

Kepala Subdit Sumber Daya Lingkungan Dirkrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Adi Vivid menjelaskan, hasil otopsi Falya sudah keluar beberapa pekan lalu.

“Namun belum bisa diumumkan karena masih dijadikan alat penyelidikan. Termasuk keluarga Falya tidak kami beritahu dulu,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Sekadar diketahui, Falya meninggal pada Minggu (1/11/2015) pagi, usai mendapatkan suntikan antibiotik oleh perawat di RS Awal Bros Bekasi.

Falya dirawat sejak Rabu (28/10/2015) karena mengalami muntah-muntah dan buang air besar terus.

Pada Kamis (29/10/2015), kata Ibrahim Blegur, kondisi kesehatan Falya membaik. Namun pada siang hari perawat mendatangi Falya dan mengganti infus. Falya disuntik infus antibiotik.

Sejak itulah, kondisi kesehatan Falya menurun drastis. Falya kejang-kejang, mulutnya mengeluarkan busa, tubuhnya membiru, tangannya dingin, perutnya bengkak, dan terdapat bercak-bercak merah di kulitnya.

(Antara/Res)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *