Forum Masyarakat Sipil Indonesia untuk Kebijakan Luar Negeri atau Indonesia Civil Society Forum for Foreign Policy (ICFP) merilis 10 kegagalan Presiden SBY dalam kebijakan politik luar negeri selama 10 tahun.
Perwakilan ICFP dari International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Khoirun Nikmah di Jakarta, kemarin, mengatakan, Indonesia selama ini sangat aktif mengikuti berbagai forum kerjasama internasional seperti G20, APEC, WTO, maupun ASEAN.
Namun, keterlibatan tersebut masih belum mampu membawa pengaruh banyak bagi situasi di dalam negeri.
“Bahkan kebijakan luar negeri yan dikomitmenkan oleh SBY lebih banyak membawa kerugian bagi Indonesia dari sisi kerja sama ekonomi, politik, dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia,” ujar Nikmah.
Berikut adalah 10 hal yang dianggap sebagai kegagalan kebijakan luar negeri SBY versi ICFP:
1. Gagal melindungi buruh migran.
2. Pemenuhan pangan bergantung impor.
3. Ekspor berbasis eksploitasi sumber daya alam.
4. Investasi lebih berpihak kepada korporasi ketimbang politik.
5. Diplomasi perubahan iklim minim implementasi di dalam negeri.
6. Ekstraktif industri dan tunduknya negara terhadap korporasi raksasa dan multinasional.
7. Transparansi dan akuntabilitas sektor sumber daya alam dan ekstraktif masih jauh dari harapan.
8. Ketiadaan komitmen pemerintah dalam mendorong penghormatan standar HAM dan perlindungan buruh anak pada rantai pasokan barang dan jasa.
9. Tidak mampu menangani pelarian dan penghindaran pajak.
10. Diplomasi kerjasama ekonomi yang semakin mendorong liberalisasi dan merugikaan petani, nelayan, buruh, perempuan, dan usaha rakyat kecil.
Untuk diketahui, selain INFID, forum ini terdiri dari berbagai organisasi lain seperti INFID, IGJ, WALHI, PWYP, WVI, PATTIRO, Migrant Care, ASPPUK, Koalisi Perempuan Indonesia dan Bina Desa.(Res)
sumber: kompas