Warga Kota Bekasi saat ini membutuhkan banyak darah, terutama golongan darah A.
“Selama 2-3 bulan belakangan PMI Kota Bekasi mengalami kesulitan penyediaan golongan darah A yang dibutuhkan oleh pasien,” ujar Pelaksana Teknis Unit Donor Darah PMI Kota Bekasi, Lisa Nodya
Dijelaskan olehnya, untuk stok golongan darah lainnya macam golongan darah O stok cukup banyak. Adapun golongan darah B dan AB masih seimbang dengan kebutuhan pasien.
“Untuk golongan darah lain kebutuhannya bisa diatasi dengan menambah jumlah pendonor darah sukarela di Kota Bekasi. Saat ini ada sebanyak 2.000 orang aktif menjadi pendonor darah,” kata dia.
Adapun untuk menanggulangi kurangnya jenis golongan darah A, PMI Kota Bekasi bekerjasama dengan Klinik Liderlab dengan menggelar aksi donor darah yang diadakan belum lama ini.
Masyarakat pun terlihat antusias, setidaknya bisa dilihat dengan jumlah peserta donor yang mencapai 72 orang.
” Aksi donor darah hari ini cukup bagus animonya dari masyarakat, padahal ini adalah kegiatan pertama yang dilaksanakan untuk membantu PMI Kota Bekasi agar nantinya bisa menyediakan pasokan darah yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan pasien,” kata Direktur Klinik Linderlab, Andrew Limber.
Lisa Noddya juga menjelaskan hasilnya secara rinci.
“Dari 72 pendonor yang datang, jumlah pasokan darah yang kami peroleh adalah 41 kantong darah. Golongan darah A sebanyak kantong, golongan darah B ada 13 kantong, golongan darah O sebanyak 20 kantong, sementara AB tidak ada.”
Hasil donor sendiri, langsung dibawa ke PMI Kota Bekasi untuk dites kelayakannya, darah yang layak akan dijadikan stok untuk PMI.
Klinik LiderLab yang beralamatkan di Kayuringin Bekasi Selatan, merupakan klinik baru di Kota Bekasi yang didirikan oleh Andrew Limbert, seorang Sarjana Tehnik Kimia. Klinik ini memakai konsep baru dalam proses laboratorium dengan reagen kering dan teknologi Vitros 5.1 SH. Satu-satunya teknologi baru di Indonesia yang baru dihadirkan di Bekasi untuk memberikan akurasi presisi 100% hasil laboratorium kepada pasien. (GS)