Alotnya proses negosiasi rencana akusisi dua PDAM yakni PDAM Tirta Pattriot milik Pemkot Bekasi dan Pdam Tirta Bhasasi yang saat ini asetnya dimiliki dua pemerintahan yakni Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi nampaknya membuat Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi gregetan. Polistisi Golkar tersebut bahkan menantang Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin agar menjual aset PDAM Tirta Bhagasasi yang berdomisili di Kota Bekasi, andai diperkenankan.
“Kita akan sepakati dan hitung dengan cermat proses kepemilikan asetnya. Kalau perlu PDAM Tirta Bhagasasi kita beli untuk Kota Bekasi,” ujar Rahmat Effendi.
Dikatakan Rahmat, alotnya pembahasan akuisisi itu dikarenakan kedua belah pihak masih ragu terkait besaran nilai investasi yang telah ditanam di perusahaan tersebut.
“Kedua kepala pemerintahan harus duduk berdampingan membahas proses akuisisi ini, apakah dilakukan bertahap atau 100 persen akuisisi,” katanya.
Rahmat menyadari, harga yang harus ditebus Pemkot Bekasi untuk memiliki aset PDAM Tirta Bhagasasi akan sangat mahal.
“Namun hal terpenting adalah niat. Semuanya bagaimana niat. Kalau kita berkeinginan kuat melayani masyarakat sebaik mungkin dan seikhlas-ikhlasnya, insya Allah semua urusan bisa lancar,” katanya.
Dia mencontohkan, Pemkot Bekasi pernah merealisasikan proyek pembangunan kantor pemerintah 10 lantai dengan anggaran mencapai Rp100 miliar.
“Belum lama ini kita mampu membeli perkantoran 10 lantai dengan nilai Rp100 miliar. Yang penting niat untuk meningkatkan pelayanan,” katanya. (Ant)